* Pada tanggal 2 Februari 1998, Cebu Pacific Penerbangan 387, sebuah perjalanan DC-9-32 dari Manila ke Cagayan de Oro, jatuh di lereng Gunung Sumagaya di Misamis Oriental, menewaskan semua 104 orang di dalamnya. Kecelakaan itu merupakan salah satu bencana paling mematikan Filipina AC. Penerbangan peneliti dianggap insiden itu disebabkan oleh kesalahan pilot ketika pesawat melakukan singgah non-reguler untuk Tacloban. Penerbangan 387 seharusnya penerbangan langsung namun karena persinggahan itu, pilot tidak terbiasa dengan rute.
* Pada tanggal 3 Mei 2006, Cebu Pacific Penerbangan 393 dari Davao, adalah pada pendekatan akhir di Landasan Pacu 27 di Bandara Internasional Zamboanga. Setelah touchdown, gigi utama kiri pesawat meledak. Tak satu pun dari 96 penumpang terluka. Namun, pesawat itu terjebak di landasan pacu, memaksa bandara harus ditutup dan semua penerbangan ke dan dari Zamboanga harus dibatalkan atau re-routed. Transportasi Airline Kantor Office Manager di Zamboanga berkomentar bahwa dia sebelumnya mengeluh tentang kondisi memburuk landasan, setidaknya 700 meter yang memburuk, dan bahwa mereka masih menunggu untuk Departemen Perhubungan dan Komunikasi untuk melaksanakan perbaikan.
* Pada Julitanggal 18, Juli 2010, Cebu Pacific Penerbangan 509, sebuah ATR 72-500 dari Tuguegarao ke Manila, melakukan pendaratan darurat di Ninoy Aquino sore Bandara Internasional Minggu setelah mengalami masalah landing gear. MIAA kebakaran penyelamatan, operasi, patroli keamanan, bandara polisi dan tim medis berada di aspal untuk membantu 72 penumpang, tidak ada satupun yang terluka. Pesawat itu diderek ke Lufthansa Technik hanggar sekitar 9:00, hampir 6 jam setelah kejadian. Pesawat ini terjebak pada landasan F4 setelah mendarat di Rwy strut 31.The dari Landing Gear tangan kiri patah Utama, 1 ban roda utama hilang, 1 hidung ban gigi juga seluruh badan pesawat missing. The menjadi sasaran X-ray tes memeriksa retak dan overstress disebabkan oleh pendaratan keras. Pesawat, dengan nomor badan RP-C7254, kemudian dihapusbukukan.
* Pada tanggal 11, ... 2011, Cebu Pacific Penerbangan 645, sebuah Airbus A319-100, dengan nomor badan RP-C 3190, dari Manila ke Puerto Princesa, meledak ban roda hidung saat mendarat di area berumput sepanjang aspal Puerto Princesa Bandara Internasional di Palawan Selasa sekitar pukul 7 malam Kecelakaan yang rusak sekitar setengah dari lampu pada landasan pacu, Tidak ada laporan korban luka. Karena kerusakan landasan pacu, sebuah Filipina Airlines tidak mampu untuk lepas landas untuk penerbangan terjadwal ke Manila, dan diparkir di apron aspal bersama-sama dengan pesawat Cebu Pacific. Menurut pejabat CAAP, pemadam kebakaran segera disemprot dari tanah dan sampah lainnya dari landasan pacu untuk membersihkan daerah pendaratan. Pejabat diperbaiki lampu landasan pacu yang rusak pada hari berikutnya, dan penerbangan masuk dan keluar kembali normal oleh siang hari yang sama. Lebih dari 100 penumpang penerbangan Manila-Cebu Pasifik terikat terdampar di Palawan bandara dan menunggu sampai hari Rabu malam sebelum mereka bisa melanjutkan perjalanan mereka. Philippine Airlines bisa meninggalkan bandara Rabu pagi, setelah itu kembali OPE
== Daftar hitam Uni Eropa ==
|