Wikipedia:Gambar pilihan/66 2011: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
baru, sesuai jadwal |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Teks Pidato Presiden Hosni MubarakRevolusi Mesir - Pidato Presiden Hosni Mubarak yang bertujuan menenangkan massa demonstran, malah semakin memanas. Massa yang berkumpul di alun-alun Tahrir tidak puas karena yang mereka inginkan adalah turunnya Husni Mubarak.
Seperti diberitakan sebelumnya, Mubarak menyatakan dirinya akan tetap menjabat sebagai presiden hingga September 2011 saat pemilu digelar di negeri itu. Dia juga menyatakan tak akan mencalonkan diri lagi.
Sumber yang dekat dengan Gedung Putih menyatakan, pidato Mubarak dilakukan tak lama setelah menerima pesan pribadi Presiden AS Barack Obama.
Berikut petikan teks pidato Presiden Hosni Mubarak
"Saya berbicara dengan anda selama masa krisis yang sedang menguji Mesir dan orang-orangnya yang dapat meembawanya ke arah ke yang tidak diketahui.
Negara ini melewati masa sulit dan pengalaman keras yang dimulai dengan pemuda dan warga yang melakukan hak mereka untuk demonstrasi dan protes secara damai, menyatakan keprihatinan dan aspirasi mereka. Tetapi mereka cepat dieksploitasi oleh orang-orang yang berusaha untuk menyebarkan kekacauan dan kekerasan, konfrontasi dan melanggar legitimasi konstitusional, dan untuk menyerangnya.
Protes mereka telah berubah dari sebuah fenomena yang mulia dan beradab sebagai praktik kebebasan ekspresi menjadi bentrokan, dimobilisasi dan dikendalikan oleh kekuatan politik yang ingin meningkat dan memperburuk situasi.
Mereka menyasar keamanan nasional dan stabilitas melalui tindakan provokasi, pencurian dan penjarahan, dan kebakaran. Juga memblokir jalan dan menyerang instalasi vital dan properti publik dan swasta dan menyerbu beberapa misi diplomatik.
Kita hidup bersama melalui hari-hari yang menyakitkan dan hal yang paling menyakitkan adalah ketakutan yang mempengaruhi sebagian besar rakyat dan kekhawatiran dan kegelisahan atas apa besok bisa membawa mereka dan keluarga mereka dan masa depan negara mereka.
Peristiwa beberapa hari terakhir ini mengharuskan kita semua sebagai manusia dan sebagai kepemimpinan untuk memilih antara kekacauan dan stabilitas dan untuk mengatur keadaan baru dan realitas baru. Rakyat dan angkatan bersenjata harus bekerja dengan bijaksana dan dalam kepentingan Mesir dan warga negaranya.
|