Banturejo, Ngantang, Malang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 15:
[[Desa]] ini berada di sekitar [[gerbang]] resmi memasuki kawasan [[taman wisata Selorejo]]. Mayoritas warga di desa ini masih mempunyai trah Mataram. Bahkan beberapa warga diantaranya merupakan keturunan langsung dari [[Sultan Agung]] (Mataram). Hal ini dibuktikan dengan silsilah keturunan yang dimiliki oleh warga tersebut.
'''SEJARAH'''
Desa ini didirikan oleh Raden Kyiai Poncoreno, salah seorang ahli waris kerajaan Mataram, yang juga penasihat spiritual [[Pangeran Diponegoro]] yang melarikan diri dari kejaran prajurit [[Belanda]]. Pada awalnya, Banturejo yang merupakan wilayah lereng gunung Kelud, dianggap Raden Poncoreno sebagai daerah yang strategis untuk bersembunyi. Di sela-sela persembunyian beliau, banyak warga masyarakat di wilayah Ngantang yang mendatangi beliau untuk ''Ngangsu Kaweruh'' atau sekedar minta nasihat. Akhirnya, dengan berjalannya waktu dan semakin banyaknya warga masyarakat di Ngantang yang datang dan ''nyantri'' kepada beliau, Raden Kyiai Poncoreno semakin terkenal di wilayah Malang Barat.
Baris 30:
Namun beberapa waktu yang lalu, sempat muncul kontroversi saat upacara pemindahan makam Raden Poncoreno. Sebagian tokoh dan ahli [[spiritual]] berpendapat, jika makam yang dikeramatkan tersebut bukanlah makan Raden Kyiai Poncoreno, namun makam orang lain. Mereka berpendapat jika makam Raden Poncoreno saat ini berada di kompleks taman wisata Bendungan Selorejo, tepatnya di area padang [[Golf Selorejo]].
'''KONDISI MASYARAKAT'''
Di bagian pinggir desa ini tepatnya di lereng bukit yang membendung [[waduk Selorejo]] terdapat juga sebuah [[makam]] yang dikenal sebagai Makam Putri Kleting Kuning, yang konon merupakan [[istri]] dari [[Trunojoyo]]. Namun ada juga yang beranggapan jika makam yang membujur ke arah timur (adat pemakaman membujur ke utara, red) tersebut adalah makam Trunojoyo sendiri. Selain itu, di desa Banturejo juga terdapat Radio Komunitas yang menjadi pioner radio komunitas di wilayah Malang Barat, yang meliputi Kecamatan Pujon, Ngantang dan Kasembon. Radio dengan gelombang 92,1 MhZ tersebut bernama [[SURYA FM]]. Radio FM Stereo ini juga merupakan mitra resmi instansi pemerintahan dan aparatur keamanan (Polsek atau Koramil) di wilayah Ngantang. Selain itu, radio ini juga merupakan official media patner dari Kappala, Jangkar Kelud, dan beberapa instansi swasta di kecamatan Ngantang, seperti Taman Wisata Bendungan Selorejo, Balai Pengobatan KUSUMA HUSADA, KUD Sumber Makmur Ngantang, Biogas Rumah "Kusuma Biru" CPO Ngantang, Padepokan Cahaya Illahi, PJTKI dan beberapa instansi lainnya.
|