Sidang Buddhis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Sidang agung ketiga (c. 250 SM): +terjemahan |
k →Referensi: +terjemahan |
||
Baris 30:
Catatan yang sama sekali berbeda mengenai asal-mula Mahāsanghika ditemukan dalam karya-karya kelompok [[Sarvastivada|Sarvāstivāda]]. [[Vasumitra]] menyampaikan sebuah perselisihan dalam [[Patna|Pātaliputra]] pada masa [[Ashoka]] lewa lima pokok sesat: bahwa seorang [[Arahat]] dapat memiliki pancaran pada malam hari; bahwa mereka dapat memiliki keragu-raguan; bahwa mereka dapat diajarkan oleh orang lain; bahwa mereka dapat memiliki pengetahuan yang kurang; dan jalan dapat dibangkitkan dengan menjeritkan "Sangat menderita!" ({{lang-en|What suffering}}). Pokok-pokok serupa didiskusikan dan dikutuk dalam [[Kathavatthu]] karya Moggaliputta Tissa, tetapi tidak terdapat pernyataan mengenai Majelis ini dalam sumber-sumber Theravada. Kemudian [[Mahavibhasa]] mengembangkan cerita ini menjadi sebuah kampanye fitnah yang mengerikan menentang pendiri Mahasanghika, yang diidentifikasi sebagai "[[Mahadewa (Buddhisme)|Mahadewa]]". Versi peristiwa ini menekankan kemurnian akan Sarvastivadin Kasmiri, yang digambarkan sebagai keturunan dari para arahat yang melarikan diri dari penganiayaan yang disebabkan oleh Mahadewa.
== Sidang agung agama Buddha keempat ==
{{utama|Sidang agung agama Buddha ke-4}}
Pada waktu sidang agung agama Buddha keempat, agama Buddha telah lama terpecah menjadi kelompok-kelompok berbeda. [[Theravada]] telah melaksanakan Sidang agung Buddhis keempat pada abad terakhir SM di Tambapanni, Sri Lanka, di Aloka (sekarang [[Vihara Alu]]) selama pemerintahan Raja Vattagamani-Abaya. Akan tetapi harus dijelaskan bahwa kepala suku setempat yang tidak diketahui namanya memimpin sidang dan bukan raja, oleh karena ia adalah pengikut setia kelompok Abayagir (sebuah sekte Mahayana). <!--
By the time of the Fourth Buddhist councils, Buddhism had long since splintered into different schools. The [[Theravada]] had a Fourth Buddhist Council in the last century BC in Tambapanni, i.e. Sri Lanka, at Aloka Lena now Alu Vihara during the time of King Vattagamani-Abaya. However it should be clarified that an anonymous local chieftain had given patronage and not the king, since he was a firm follower of the Abayagir school (a Mahayana Sect.). In fact one of the main reasons for the Council was the cruel policy the king held against the Mahavihara Priests who were Theravadians who were once attacked at the Mahavihara Premises killing many and driving away the others. The temple was destroyed and in its place a Mahayana Temple was built. The other main reasons for the Council were the unstable political situation within the country due to constant invasions which lead the king himself to flee several times and also severe famine. It is said to have been devoted to committing the entire Pali Canon to writing, which had previously been preserved by memory. No mention had been made as to who lead this Council, for which the approximate cause would have been the deteriorating status of Buddhism then, and the collective effort by the priesthood to preserve the religion in its purest form therefore not needing a leader(only the fact that the Mahavihara priesthood i.e. Theravada school took part in this recital and compilation had been mentioned).
-->
== Referensi ==
{{reflist}}
|