SedangKepala untukdipasangi bagianhiasan kepala,serupa hiasannyamahkota disebutyang sebagaidisebut '''omprok''' yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh [[Antasena]], putra [[Bima]]] yang berkepala manusia raksasa, namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung. Pada masa lampau ornamen ''Antasena'' ini tidak melekat pada mahkota melainkan setengah terlepas seperti sayap burung. NamunSejak setelah tahun 1960an1960-an, ornamen ekor Antasena ini kemudian dilekatkan pada omprok hingga menjadi yang sekarang ini.
KemudianSelanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta ada tambahan ornamen bunga yang disebut ''cundhuk mentul'' diatasnyadi atasnya. KadangSering dalam setiap pertunjukan gandrungkali, bagian omprok ini dipasang [[hio]] yang pada gilirannya memberi kesan magis.
===Bagian Bawah===
Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak bermacam-macam. Namun corak batik yang paling banyak dipakai serta menjadi cirriciri khusus adalah batik dengan corak ''gajah oling''. Yakni batik berbahan dasar kain putih dengan, corak tumbuh-tumbuhan ataudengan belalai gajah pada dasar kain putih yang menjadi ciri khas Banyuwangi. Sebelum tahun 1930-an, penari gandrung tidak memakai kaus kaki, namun semenjak dekade tersebut penari gandrung selalu memakai kaus kaki putih dalam setiap pertunjukannya.
===Lain-lain===
Pada masa lampau, penari gandrung biasanya membawa dua buah kipas untuk pertunjukannya. Namun kini penari gandrung hanya membawa satu buah kipas dan hanya untuk bagian-bagian tertentu dalam pertunjukannya, khususnya dalam bagian ''seblang subuh''.