Arya Kamandanu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Archiblank99 (bicara | kontrib)
Baris 37:
 
Arya Kamandanu sendiri tak pernah berani berlama-lama ketika menggunakan pedang tersebut, karena meski ia sudah menguasai jurus -jurus dasar Naga Puspa, Namun ia masih belum mampu mengendalikan tenaga liar yang ada dalam pedang ini.
Hingga suatu saat, pedang ini pun jatuh ketangan musuh besarnya, hinggaakibatnya banyak korban yang berjatuhan.
 
Ketika Arya Kamandanu digigit oleh ular siluman naga puspa, kemudian bertapa hingga 40 hari lamanya dan mampu menyempurnakan jurus naga puspanya hinggasampai ke tahap akhir, dan dengan bantuan [[Keris Mpu Gandring]], barulah ia bisa merebut kembali Pedang Pusaka tersebut dari tangan musuh bebuyutannya, dan kemudian dengan kekuatan ghaib ular Naga Puspa yang sudah mengalir dalam tubuhnya, akhirnya Kamandanu bisa menaklukkan keganasan pedang ini, hinggakemudian pamornya berubah menjadi kebiru-biruan.
 
Pada masa akhir petualangannya, agar Pedang Pusaka tersebut tidak jatuh lagi ke tangan pendekar yang berwatak jahat, Kamandanu memilih berpisah dengan Pedang Pusaka ini, kemudian iadengan menyembunyikanmengerahkan dankekuatan tenaga dalamnya, ia menancapkannya kesangat dalam pedang tersebut pada sebongkah batu besar di sebuah gua yang tersembunyi, di lereng [[Gunung Arjuna]].
 
== Musuh Bebuyutan ==