'''Istana Deoksu''' adalah salah satu dari [[Lima Istana Utama Dinasti Joseon]]. Istana Deoksu dihunipernah menjadi kediaman beberapa pemimpin [[Dinasti Joseon]] sampai periode [[penjajahan Jepang atas Korea|penjajahan Jepang]]. Jenis bangunan di komplek Istana Deoksu terdiri dari bangunan [[kayu]] dan bangunan bergaya barat. Sebagai tambahan bangunan, di dalam area kompleks juga terdapat [[museum]] seni, [[kebun raya]] dan patungmonumen [[raja Sejong]]. Awalnya dinamakan '''Gyeongungung''' (Istana Gyeongun), istana ini mulai dikenal luas sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 karena menjadi latar belakang [[konflik]] politik antara Dinasti Joseon dengan pihak-pihak asing. Dalam [[sejarah Korea]], Istana Gyeongun merupakan tempat diproklamirkannya [[Kekaisaran Han Raya]].
==Sejarah==
Di akhir abad ke-16, setelah semua istana dan ibukota Dinasti Joseon musnah terbakar akibat [[Perang Tujuh Tahun]], dibangunlah sebuah kediaman sementara untuk keluarga kerajaan didirikan. Kediaman sementara iniyang dinamakan ''Seobyeolgung'' (Istana Sampingan Barat). Seobyeolgung dilengkapi dengan [[taman]] hutan bernama Sangnimwon. Di akhir abad ke-19, ketika orang-orang [[Amerika]], [[Rusia]], [[Perancis]] dan [[Inggris]] datang ke [[Seoul]], [[Kaisar Gojong dari Han Raya|Raja Gojong]] pindah ke Istana Gyeongun dan menjadikannya sebagai istana utama. Beberapa bulan kemudian, ia mengumumkan perubahan nama Joseon menjadi [[Kekaisaran Han Raya]] dan menaikkan statusnyastatus dirinya dari raja menjadi kaisar. Peristiwa ini adalah simbolisasi bahwa Joseon, negeri yang sedang terdesak oleh kekuasaan asing, telah keluar dari campur tangan Kekaisaran Cina ([[Dinasti Qing|Qing]]).
Istana Gyeongunini direnovasi besar-besaran dari tahun 1902-1904. Namun pada tahun 1904, kebakaran yang tak diketahui penyebabnya menghancurkan sebagian besar bangunannyaIstana Gyeongun. Rekonstruksi kembali dilaksanakan sampai selesai tahun 1906. Pada tahun 1905, Jepang menang dalam [[Perang Russo-Jepang]] dimana Rusia disingkirkan dari Korea dan [[Kekaisaran Jepang]] mulai ikut campur urusan dalam negeri Korea. Pada Januari 1907, Gojong dipaksa turun tahta dan menyerahkan kursi kekaisaran kepada putranya, [[Sunjong]]. Pada saat yang sama, nama Istana Gyeongun diganti menjadi Istana Deoksu. Gojong hidup 12 tahun lagi dan menghembuskan nafas terakhir di Istana Deoksu. Seperti istana yang lain, pemerintah kolonial Jepang membuka Istana Deoksu sebagai taman umum.