Partai Amanat Nasional: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tokoh-Tokoh Partai Amanat Nasional: hapus iklan |
k copy edit |
||
Baris 1:
{{gabungdari|Sejarah Partai Amanat Nasional}}▼
[[image:PAN.jpg|thumb|Partai Amanat Nasional]]
'''Partai Amanat Nasional''' atau sering disingkat '''PAN''' adalah sebuah [[partai politik]] di [[Indonesia]].
==Sejarah==▼
Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh [[Majelis Amanat Rakyat]] (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan [[Soeharto]]. ▼
MARA dideklarasikan pada 14 Mei 1998 di Jakarta oleh 50 tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. H. [[Amien Rais]], mantan Ketua umum [[Muhammadiyah]], [[Goenawan Mohammad]], Dr. [[Rizal Ramli]], Dr. [[Albert Hasibuan]], [[Toety Heraty]], Prof. Dr. [[Emil Salim]], Drs. [[Faisal Basri]] MA, [[Andi Mapetahang Fatwa|A.M. Fatwa]], [[Zoemrotin]], [[Alvin Lie Ling Piao]] dan lainnya. ▼
Akhirnya pada pertemuan tanggal 5-6 [[Agustus]] 1998 di [[Bogor]], mereka sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN). Selengkapnya di [[Sejarah Partai Amanat Nasional]]▼
PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan [[kedaulatan rakyat]], [[keadilan]], [[kemajuan]] [[material]] dan [[spiritual]]. Cita-cita partai berakar pada [[moral agama]], [[kemanusiaan]], dan [[kemajemukan]]. Selebihnya PAN menganut prinsip [[nonsektarian]] dan [[nondiskriminatif]]. Untuk terwujudnya [[Indonesia baru]], PAN pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa. Selengkapnya di [[Platform Partai Amanat Nasional]].▼
Pada [[Pemilu 2004]], [[PAN]] mencalonkan pasangan [[Amien Rais]] dan [[Siswono Yudo Husodo]] sebagai calon presiden untuk dipilih secara langsung. Pasangan ini meraih hampir 15% suara nasional.▼
{|{{prettytable}}
<!--|[[Image:PAN.jpg|80px]]|
|--->
|Singkatan Resmi||PAN
|-
Baris 29 ⟶ 16:
|Wakil Ketua||[[Hatta Rajasa]]; [[Andi Mapetahang Fatwa|A.M. Fatwa]]
|}
▲==Sejarah==
▲Kelahiran Partai Amanat Nasional (PAN) dibidani oleh [[Majelis Amanat Rakyat]] (MARA), salah satu organ gerakan reformasi pada era pemerintahan [[Soeharto]].
▲MARA dideklarasikan pada 14 Mei 1998 di Jakarta oleh 50 tokoh nasional, di antaranya Prof. Dr. H. [[Amien Rais]], mantan Ketua umum [[Muhammadiyah]], [[Goenawan Mohammad]], Dr. [[Rizal Ramli]], Dr. [[Albert Hasibuan]], [[Toety Heraty]], Prof. Dr. [[Emil Salim]], Drs. [[Faisal Basri]] MA, [[Andi Mapetahang Fatwa|A.M. Fatwa]], [[Zoemrotin]], [[Alvin Lie Ling Piao]] dan lainnya.
▲Akhirnya pada pertemuan tanggal 5-6 [[Agustus]] 1998 di [[Bogor]], mereka sepakat membentuk Partai Amanat Bangsa (PAB) yang kemudian berubah nama menjadi Partai Amanat Nasional (PAN). Selengkapnya di [[Sejarah Partai Amanat Nasional]]
▲PAN bertujuan menjunjung tinggi dan menegakkan [[kedaulatan rakyat]], [[keadilan]], [[kemajuan]] [[material]] dan [[spiritual]]. Cita-cita partai berakar pada [[moral agama]], [[kemanusiaan]], dan [[kemajemukan]]. Selebihnya PAN menganut prinsip [[nonsektarian]] dan [[nondiskriminatif]]. Untuk terwujudnya [[Indonesia baru]], PAN pernah melontarkan gagasan wacana dialog bentuk negara federasi sebagai jawaban atas ancaman disintegrasi. Titik sentral dialog adalah keadilan dalam mengelola sumber daya sehingga rakyat seluruh Indonesia dapat benar-benar merasakan sebagai warga bangsa. Selengkapnya di [[Platform Partai Amanat Nasional]].
▲Pada [[Pemilu 2004]], [[PAN]] mencalonkan pasangan [[Amien Rais]] dan [[Siswono Yudo Husodo]] sebagai calon presiden untuk dipilih secara langsung. Pasangan ini meraih hampir 15% suara nasional.
== Kegiatan ==
Tanggal 5-7 Juli 1998, dilaksanakan Tanwir Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan dari tingkat Wilayah(provinsi). Dalam sidang komisi, mayoritas peserta menginginkan agar warga Muhammadiyah membangun partai yang baru. Namun dalam keputusan resmi dinyatakan, bahwa Muhammadiyah tidak akan pernah berubah menjadi parpol, juga tidak akan membidani lahirnya sebuah parpol. Tetapi warga Muhammadiyah diberi keleluasaan untuk terlibat dalam parpol sesuai dengan minat dan potensinya. ▼
Tanggal 22 Juli, Amien Rais menghadiri pertemuan MARA di hotel Borobudur. Hadir dalam acara membahas situasi politik terahir ini, antara lain: [[Goenawan Mohammad]], [[Fikri Jufri]], [[Dawan Raharjo]], [[Ratna Sarumpet]], [[Zumrotin]] dan [[Ismet Hadad]]. Dari hasil diskusi dan evaluasi kinerja MARA, Goenawan kemudian menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA memersiapkan pembentukan partai, disamping fungsinya semula sebagai gerakan moral. Tim kecil yang diharapkan akan membidani lahirnya sebuah parpol kemudian dibentuk. ▼
==Tokoh-Tokoh==
* [[Amien Rais]]
* [[Hatta Rajasa]]
Baris 38 ⟶ 41:
* [[Soetrisno Bachir]]
* [[Alvin Lie Ling Piao]]
▲Tanggal 5-7 Juli 1998, dilaksanakan Tanwir Muhammadiyah di Semarang yang dihadiri oleh seluruh jajaran Pimpinan Pusat Muhammadiyah serta utusan dari tingkat Wilayah(provinsi). Dalam sidang komisi, mayoritas peserta menginginkan agar warga Muhammadiyah membangun partai yang baru. Namun dalam keputusan resmi dinyatakan, bahwa Muhammadiyah tidak akan pernah berubah menjadi parpol, juga tidak akan membidani lahirnya sebuah parpol. Tetapi warga Muhammadiyah diberi keleluasaan untuk terlibat dalam parpol sesuai dengan minat dan potensinya.
▲Tanggal 22 Juli, Amien Rais menghadiri pertemuan MARA di hotel Borobudur. Hadir dalam acara membahas situasi politik terahir ini, antara lain: [[Goenawan Mohammad]], [[Fikri Jufri]], [[Dawan Raharjo]], [[Ratna Sarumpet]], [[Zumrotin]] dan [[Ismet Hadad]]. Dari hasil diskusi dan evaluasi kinerja MARA, Goenawan kemudian menyimpulkan bahwa disepakati perlunya MARA memersiapkan pembentukan partai, disamping fungsinya semula sebagai gerakan moral. Tim kecil yang diharapkan akan membidani lahirnya sebuah parpol kemudian dibentuk.
== Pranala luar ==
Baris 52 ⟶ 48:
{{stub}}
[[Kategori:Partai politik di Indonesia|Amanat Nasional]]
[[en:National Mandate Party]]
|