Sejarah Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
Gereja Advent pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1900. Seorang pendeta Metodis Amerika bernama [[R. W. Munson]], yang telah bekerja di [[Birma]] dan di [[Singapura]], masuk menjadi seorang Adventis setelah sembuh penyakitnya di sebuah rumah sakit Advent di Amerika. Atas permintaannya ia menjadi misionaris Advent di [[Asia Tenggara]], lalu pada tahun 1900 ia menetap di [[Padang]]. Dari Padang, ajaran Advent dibawa ke [[Tanah Batak]] oleh [[Immanuel Siregar]], putera orang Batak yang pertama masuk Kristen pada tahun 1861. Karena di Padang Munson mengalami perlawanan sengit, ia pindah ke [[Sumatera Utara]] dan pada tahun 1904 membuka pekerjaan penginjilan di kota [[Medan]].<ref name=ragicerita>{{cite book|last=End|first=Th. van|title=Ragi Cerita II: Sejarah Gereja di Indonesia|year=2008|publisher=BPK Gunung Mulia|location=Jakarta|isbn=978-979-415-606-3|pages=293, 294}}</ref>
 
Di pulau Jawa, Adventisme pertama kali disebarkan di [[Surabaya]] tahun 1906 oleh [[ Petra Tunheim |"Sister" Petra Tunheim]], seorang misionaris dari [[Australia]]. Pada tahun 1912, Gereja-gereja Advent yang pertama di Indonesia dibentuk di [[Sumberwekas]], Jawa Timur dan di [[Salemba]], Jakarta Pusat. Sister Tunheim menjadi [[penyelia]] pengabar penginjil di Jawa Barat. Pada masa itu, pemerintah Belanda masih melarang pengabar penginjil ganda, sehingga upaya membuka pusat misi di [[Sukabumi]] dan di Bandung gagal. PadaTahun masa awal itu sudah ada1910 diterbitkan sebuah majalah bernama ''Oetoesan Kebenaran Melajoe'' atas usaha [[Sim Gee Nio]], yangseorang penginjil dari [[Singapura]].<ref name=land>{{cite book|last=Land|first=Gery|title=Historical dictionary of Seventh-Day Adventists|year=2005|publisher=Scarecrow Press|isbn=9780810853454|pages=143, 144}}</ref> Majalah itu kemudian tahun 1917 berganti nama menjadi ''Pertandaan Zaman''. Gereja Advent masuk ke [[Minahasa]] tahun 1921 dengan dibaptisnya [[Samuel Rantung]] dan seorang pemuda Sunda bemama [[M.E. Diredja]], ke [[Maluku]] tahun 1922 dengan dibaptisnya [[P. Pietersz]], seorang mantan tentara asal Saparua yang telah menjadi guru Injil Advent di Jawa, ke [[Tapanuli]] tahun 1921, ke Lampung tahun 1926, dan Kalimantan. <ref name=ragicerita />
 
Pertumbuhan Gereja Advent di Indonesia maju pesat, sehingga pada tahun 1929 wilayah itu dilepaskan dari [[Malayan Union]] (Uni Malaka) dan menjadi "Union" tersendiri. Pada tahun itu juga dibuka Sekolah Pendidikan di [[Cimindi]], Bandung, guna mendidik penginjil-penginjil. Pada masa itu jumlah pengikut Advent di Indonesia sudah hampir 3.000 orang. Mereka kebanyakan adalah orang yang sebelumnya sudah masuk Kristen, dari golongan Tionghoa, lndo-Eropa, dan dari suku-suku yang sudah dikristenkan, seperti Batak, Minahasa, dan Ambon.