Kiprah '''Benny Soebardja''' di kancah [[musik]] tanah air bermula dari sebuah group bernama '''The Peels'''. Aktivitas bermusik “The Peels” tidaklah panjang,namun demikian group ini telah menjadi bagian penting perkembangan musik [[Indonesia]] yang mampu menembus negeri tetangga, yaitu [[Singapura]] dan [[Malaysia]]. “The Peels” pertama kali didirikan tahun [[1966]] oleh <u>Benny Soebardja</u> bersama <u>Gumilang Kentjana Putra</u>, <u>Budhi Sukma Garna</u> (Buce) dan <u>Dedy Budhiman Garna</u>. Keahlian bermusik mereka diekspresikan dari panggung ke panggung dikawasan [[Jawa Barat]].
Sementara itu, kiprah mereka di negara tetangga Singapura bermula ketika para personilpersonel “The Peels” berlibur di negeri Singa itu pada tahun [[1967]]. Dalam masa liburan itu mereka diundang tampil dalam pertunjukkan musik bertajuk “Panggung Negara”. Penampilannya yang menawan memikat penonton di Singapura, sehingga mereka tidak saja tampil di pertunjukkan “Panggung Negara”, tetapi tampil pula di ajang lain diantaranya di Wisma House, ''National Theatre'', “Hotel Singapura Intercontinental”, bahkan tampil di [[TV]] dan [[Radio]] Singapura. Karena kesuksesan pertunjukkannya itu, “The Peels” pun ditawari untuk rekaman, maka meluncurlah sebuah album dengan bintang tamu “Karliana Kartasa G” berjudul ''The Peels By Public Demand in Singapore''. Album yang direkam dalam format piringan hitam itu, kini menjadi salah satu bukti bahwa zaman dulupun group Indonesia telah berkiprah di luar negeri atau istilahnya ''Go International''. Sangat disayangkan untuk saat ini melacak keberadaan album tersebut di Indonesia sangat sulit, kalaupun ada tentunya hanya beberapa orang [[kolektor]] saja yang memiliki album itu.
Di tahun [[1967]], seorang personilpersonel masuk menambah formasi The Peels, yaitu “Soman Loebis”. Masuknya dia telah membawa warna baru bagi The Peels dengan bertambahnya genre musik yang dibawakan, tidak hanya pop tetapi juga rock dan ''Psychedelic''. Dengan formasi terbarunya yang menjadi 5 orang ini, The Peels dikontrak secara permanen oleh management restoran ''Sea Dragon'' sebuah ''floating restoran'' (restoran terapung/di atas kapal). Lagu-lagu yang dibawakan pada saat mengisi acara di restoran itu adalah lagu-lagu milik [[The Beatles]], [[John Mayall]] and [[Bluesbreaker]], [[Jimi Hendrix]] serta lagu milik group-group [[psychedelic]]. Aktivitas bermusik The Peels juga merambah [[Kualalumpur]], Malaysia. Di ''Hotel Eldorado Night Club'' mereka sempat melakukan pertunjukkan, namun tidak lama karena ada pertikaian [[rasial]] saat itu sehingga memaksa The Peels hengkang dari negara itu dan kembali lagi ke Singapura.
Jenuh dengan petualangan di negeri seberang, tahun [[1968]] The Peels pulang ke tanah air dan melakukan sejumlah konser di beberapa kota besar seperti [[Makasar]], [[Palembang]], [[Semarang]], [[Yogyakarta]], [[Surabaya]] dan tentunya [[Bandung]]. Lagu-lagu cover version milik group luar masih sering dibawakan dalam setiap pertunjukkannya. Namun sayang karena perbedaan “visi”, The Peels bubar tahun [[1969]].
Benny Soebardja (vokal, gitar) dan Soman Loebis (keyboard) kemudian mengibarkan Sharkmove, sedangkan personilpersonel The Peels lainnya meninggalkan dunia musik. Selain Benny Soebardja dan Soman Loebis personilpersonel Sharkmove adalah “Bhagu Ramchand” (vokal), “Sammy Zakaria” (drum) dan “Janto Diablo” (bass). Setahun kemudian ([[1970]]) direlease album perdana “Ghede Chokras”. Corak musik Sharkmove adalah musik rock dengan sentuhan progressive yang kental. Warna musik progressive sangat kentara di lagu “My Life”. Lagu berdurasi 9 menit ini kaya dengan chord-chord yang menawan. Dibuka dengan petikan gitar dan bass dengan sentuhan yang penuh ''magis'', menyusul kemudian suara [[flute]] mengalun penuh emosi berbarengan dengan masuknya vokal Benny Soebardja yang jernih disusul [[drum]] dengan tempo sedang dibarengi suara [[keyboard]] yang liar. Tempo lagu perlahan-lahan meninggi dan musik pun semakin keras sampai pertengahan lagu dan kembali menjadi mid tempo pada akhir lagu sampai selesai. Lagu My Life tidak saja lagu terbaik di album Sharkmove Ghede Chokras, tetapi juga salah satu lagu rock Indonesia terbaik hingga saat ini. {{fact}}
Dalam upaya menyelamatkan hasil karyanya di Sharkmove dimana pada awal pereleasannya dibuat dalam bentuk [[Piringan Hitam]] atau PH, Benny Soebardja telah melakukan ''mastering'' di Studio Pendulum [[Jakarta]] dengan tujuan untuk menyelamatkan album tersebut.
<code>“''Album Sharkmove ingin saya selamatkan terlebih dahulu sehingga hasil karya group itu bisa dinikmati oleh generasi sekarang karena corak musiknya tidak ketinggalan zaman.''”</code>
Kebesaran Sharkmove di kancah musik Indonesia tidak bisa bertahan lama karena bubar di tahun [[1971]] akibat personilpersonel andalan mereka, Soman Loebis ditarik oleh “Iyek” ([[Ahmad Albar]]) ke [[God Bless]].
Bubarnya Sharkmove tidak membuat hasrat Benny Soebardja bermusik surut, tetapi justeru memicunya untuk membuat group baru bernama “Giant Step” dengan membawa seorang personilpersonel ''ex-Sharkmove'' yaitu Sammy Zakaria di tahun 1971. Adapun formasi pertama Giant Step adalah Benny Soebardja (gitar), Deddy Stanzah (bass), Sammy Zakaria (drum) dan Jocky Soerjoprayogo (keyboard). Di awal kariernya Giant Step lebih banyak membawakan lagu-lagu milik Emerson Lake and Palmer (ELP). Ketika Giant Step berusaha eksis dengan formasi perdananya, tak dinyana, Sammy Zakaria keluar, tetapi kemudian digantikan oleh Janto. Dengan formasi barunya, Giant Step masih membawakan lagu-lagu milik orang tetapi tidak Emerson Lake and Palmer saja, melainkan mulai merambah membawakan lagu-lagu Deep Purple.
Di [[tahun]] [[1973]], Giant Step memulai ''era'' bermusiknya dengan menampilkan double guitarist dengan masuknya “Albert Warnerin”. Formasi Giant Step ketiga ternyata tidak hanya menambah pemain gitar, tetapi juga kembali terjadi perubahan personilpersonel karena hengkangnya Deddy Stanzah yang digantikan oleh Adhy Sibolangit dan masuknya [[Deddy Dorres]] menggantikan posisi Jocky Soerjoprayogo yang hengkang membentuk Ogle Eyes bergabung dengan Sammy Zakaria dan Micky Jaguar.
Dengan formasi ketiga ini, Giant Step mulai aktif menciptakan lagu dan konser-konser di berbagai kota. Album pertama Giant Step direlease tahun [[1975]] dengan judul “Mark-1” dibawah label Lucky Record. Lewat album perdananya, Giant Step mampu mengukuhkan namanya menjadi salah satu supergroup band Indonesia yang membawakan lagu-lagu rock dengan berkarakter khusus.
Bersama Giant Step Benny Soebardja cukup produktif menghasilkan album, album-album sesudah Mark-1 secara bergantian direlease, yaitu Giant on The Move (SM Recording), Kukuh Nan Teguh (Nova Recording), Persada Tercinta (Giant Step Volume I, Irama Tara), Tinombala (Giant Step Vol II, Irama Tara) dan Giant Step Volume III (Irama Tara). Sejarah membuktikan dalam perjalanan bermusik Benny Soebardja bersama group band yang telah dibentuknya, dimana pergantian personilpersonel acapkali terjadi, Benny Soebardja tidak pernah tergantikan. Hal ini cukup membuktikan konsistensi Benny Soebardja bermusik. Perannya dalam group yang disinggahinyapun sangat besar.
Di balik album-album bersama Giant Step, Benny Soebardja sempat sesaat bergabung dengan group Fantastique bersama Chossy Pratama, J. Sarwono, Deddy Dores dan B. Hariadi. Di group ini, Benny Soebardja hanya terlibat dalam album keduanya berjudul “Hidup Seniman”. Selepas album ini Benny Soebardja kembali ke Giant Step.
|