Sejarah Kalimantan Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ilhamulub (bicara | kontrib)
Ilhamulub (bicara | kontrib)
Baris 260:
{{col-css3-begin|2}}
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Groepsportret tijdens een officiële gebeurtenis Bandjermasin TMnr 60051432.jpg|thumb|right|250px|Pegawai Kantor Governurment Borneo di Banjarmasin]]
* 1912, pembentukan cabang Sarekat Islam (SI) di Banjarmasin oleh H. M Arif dan Sosrokardono.
* [[1913]], Belanda tetap menempatkan kekuatan militernya di Banjarmasin.<ref>{{en}} (2007){{cite web|url=http://www.indonesianhistory.info/map/garrisons1913.html?zoomview=1|title=Military garrisons in the outer islands, 1913 |publisher=Robert Cribb|date= |work= Digital Atlas of Indonesian History|accessdate=11 August 2011}}</ref>
* [[1915]], [[Sarekat Islam]] mendirikan Madrasah Darussalam di Martapura.
* 1917, pembentukan Sarekat Tani Lokpaikat. Usahanya adalah menanam kopi, kelapa, jeruk dan karet.
* [[1919]], [[Banjarmasin]] mendapat otonom pemerintahan menjadi ''[[Gemeente]] Bandjermasin''.
* 1919, H.O.S Tjokroaminoto datang ke Banjarmasin dalam rangka membenahi Sarekat Islam yang hampir beku kegiatan.
* [[1920]]. Kandangan dan Banjarmasin berpenduduk lebih dari 10.000 jiwa.<ref>{{en}} (2007){{cite web|url=http://www.indonesianhistory.info/map/townsni1920.html?zoomview=1|title=Towns with population greater than 10,000, rest of the Netherlands Indies, 1920 |publisher=Robert Cribb|date= |work= Digital Atlas of Indonesian History|accessdate=11 August 2011}}</ref>
* [[1923]], ''[[National Borneo Congres]]'' ke-1, diikuti oleh Afdeling Borneo Selatan dan Timur, serta perwakilan Dayak.
* 1923, pembentukan Dunia Isteri di Banjarmasin dengan ketua Siti Masiah.
* [[29]]-[[31]] [[Maret]] [[1924]], ''National Borneo Congres'' ke-2, dihadiri wakil-wakil Perserikatan Dayak dan [[Sarekat Islam]] lokal., yang menghasilkan Mosi Keberatan terhadap kebijakan Belanda bagi rakyat
* 1927, pemberontakan di Tabalong, dipimpin Darmawi untuk menolak kerja paksa.
* 1929, pembentukan Putera Borneo oleh Abdul Kadir di Banjarmasin, dengan kegiatan di bidang ekonomi, social dan kebangsaan.
* 1 Maret 1929, pembentukan Persatuan Pemuda Marabahan di Marabahan dengan ketua M. Ruslan, dan pengurus Suriadi dan Mawardi. Kegiatannya adalah membuka taman bacaan dengan isi surat kabar dan majalah
* 1930, pembentukan Sarekat Kalimantan di Marabahan dengan ketua M. Ruslan. Konggres I tahun 1930 diadakan di Rumah Bulat, Marabahan, yang diikuti cabang Barabai, Amuntai, Kandangan dan Banjarmasin
* [[5 Maret]] [[1930]], keluarnya ketetapan nomor 253 dan 254 tentang berdirinya cabang [[Muhammadiyah]] di Banjarmasin dan [[Distrik Alabio|Alabio]].
* 18 November 1930, pelantikan Anggota Gementeraad Bandjermasin (Dewan Kota Banjarmasin).
* 1931, diadakannya Konggres II Sarekat Kalimantan di Barabai, yang menghasilkan peleburan Serikat Kalimantan menjadi Barisan Indonesia (Bindo) dengan ketua H. M Arif
* 27 – 29 April 1934, diadakan Konggres I Barisan Indonesia (Bindo) di Banjarmasin, dengan acara penaikan bendera merah putih di luar dan di dalam gedung.
* 1937, kembalinya Ratu Zaleha dari pembuangan ke Martapura serta pemberontakan [[Hariang, Banua Lawas, Tabalong|Hariang]], sehingga Kepala Distrik Kyai Masdhulhak tewas.
* 1937, Dewan rakyat terdapat di Banjarmasin dan Barabai<ref>{{en}} (2007){{cite web|url=http://www.indonesianhistory.info/map/councilnei1937.html?zoomview=1|title=Representative councils in the Netherlands Indies, 1937 |publisher=Robert Cribb|date= |work= Digital Atlas of Indonesian History|accessdate=30 August 2011}}</ref>
* 1938 – 1942, masa Gubernur Borneo dr. [[A. Haga]].
* 1938: Hindia Belanda mendirikan tiga provinsi atas ''eilandgewest'' yaitu Sumatera beribukota di Medan, Borneo beribukota di Banjarmasin, dan Timur Besar beribukota di Makassar.<ref>{{id}} {{cite book|pages=38 |url=http://books.google.co.id/books?id=ANTjlSOpK0cC&lpg=PA38&dq=sejarah%20banjarMASIN&pg=PA38#v=onepage&q&f=false |authors=Marwati Djoened Poesponegoro, Nugroho Notosusanto|title=Sejarah nasional Indonesia: Jaman Kebangkitan nasional dan masa akhir Hindia Belanda|publisher=PT Balai Pustaka|year=1992|isbn=979407411X}}ISBN 9789794074114</ref>
* 1938, pembentukan Gerakan Rakyat Indonesia (Gerindo) Cabang Kalimantan oleh H. Busri dan M. Nawawi di Birayang.
* [[25 Desember]] [[1941]], Jepang membom [[Lapangan Terbang Ulin]]
* 1939, pembentukan Gabungan Politik Indonesia (GAPI), yang merupakan gabungan dari Parindra, Gerindo, PSII, PII, Musyawaratuttalibin, NU dan Muhammadiyah* [[25 Desember]] [[1941]], Jepang membom [[Lapangan Terbang Ulin]]
* [[21 Januari]] [[1942]], Jepang menembak jatuh pesawat Catalina milik Belanda di [[sungai Barito]] perairan [[Alalak, Barito Kuala]].
* [[8 Februari]] [[1942]], Jepang memasuki [[Muara Uya, Tabalong]], [[Gubernur Haga]] mengungsi ke [[Kuala Kapuas]] menuju [[Puruk Cahu]].