Sukanto Tanoto: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Amin tanoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 25:
}}
'''Sukanto Tanoto''' ({{lahirmati|[[Medan Belawan, Medan|Belawan]], [[Medan]]|25|12|1949|nama=dengan nama '''Tan Kang Hoo'''}}) adalah seorang [[pengusaha]] asal [[Indonesia]]. Ia adalah [[CEO]] [[Raja Garuda Mas]], sebuah perusahaan yang berkantor pusat di [[Singapura]] dengan usaha di berbagai bidang, terutamanya [[kertas]] dan [[kelapa sawit]]. Tanoto dinyatakan sebagai orang terkaya di Indonesia oleh majalah ''[[Forbes]]'' pada September 2006, namun pada tahun 2011, ''Forbes'' kembali merilis daftar orang terkaya di Indonesia. Ia menduduki peringkat ke-6 dengan total kekayaan US$ 2,8 miliar <ref>[http://finance.detik.com/read/2011/11/24/110918/1774573/4/ini-dia-40-orang-terkaya-indonesia Artikel: "Ini dia 40 orang terkaya Indonesia" di detik.com]</ref>.
== Bisnis ==
=== PT Indorayon Utama ===
Pada tahun 1989, Sukanto Tanoto mulai pabrik pulp di bawah nama PT Inti Indorayon Utama, yang dibangun di sebuah desa Sosor Ladang Kecamatan Porsea, Danau Toba Sumatera Utara. Namun pabrik ini tidak berjalan lancar karena konflik dengan penduduk setempat, yang berpendapat bahwa Indorayon mencemari daerah, melakukan deforestasi besar besaran dan sengketa tanah. Sejak awal, pabrik pulp pertama di Indonesia itu penuh dengan sengketa.
Izin awal dirilis sengketa tanah yang terkandung, kualitas udara dan air di sekitar Sungai Sunagi Asahan tercemar drastis, menyebabkan penyakit kulit dan pencemaran air, bencana longsor, dan pencemaran gas klor beracun akibat ledakan boiler di tahun 1993. Namun selama pemerintahan [[Soeharto]], Indorayon bebas dari semua kegiatan karena hubungan dekat antara Sukanto dengan Soeharto. Demonstrasi kepada lembaga pemerintah, yang telah dimulai sejak tahun 1986, gagal menghentikan kegiatan pabrik<ref>www.liputan6.com/fullnews/1056.html</ref>.
Setelah jatuhnya Soeharto pada tahun 1998, tekanan publik makin keras, tapi selalu dijawab dengan kekerasan dan teror oleh petugas polisi militer yang disewa oleh perusahaan. Bentrokan antara penduduk setempat, staf dan anggota pasukan keamanan yang tidak dapat dihindari dan mengakibatkan enam orang tewas dan ratusan luka-luka pada tahun 1999. Akibatnya, Presiden [[Habibie]] sementara menempatkan pabrik pada berhenti pada tanggal 19 Maret 1999. Meskipun lobi yang dilakukan oleh pendukung Indorayon, termasuk-maka pelayanan perdagangan [[Jusuf Kalla]], pabrik itu ditutup secara permanen oleh Presiden Wahid setelah oposisi sengit dari masyarakat lokal dan aktivis lingkungan diikuti oleh demonstrasi yang lebih fatal <ref>http://www.tempo.co.id/hg/nusa/sumatera/2003/02/02/brk,20030202-06,id.html</ref>.
=== Asian Agri ===
Perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Sejak tanum 2006 terlibat kasus penggelapan pajak. Awal tahun 2013, [[Mahkamah Agung]] memvonis 14 perusahaan Grup Asian Agri (GAA) harus membayar denda sebesar Rp 2,5 trilyun. <ref>http://www.tempo.co/read/news/2013/01/15/090454551/Asian-Agri-Siap-Ajukan-Peninjauan-Kembali</ref>
<!-- TOLONG "DISESUAIKAN" DAHULU ISINYA AGAR TAK MELANGGAR HAK CIPTA
|