Sungai Kampar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
merapikan |
merapikan |
||
Baris 106:
Sungai ini mengalir membelah [[Kabupaten Kampar]], terus menuju [[Kabupaten Pelalawan|Pelalawan]], beberapa daerah yang dilalui sungai ini adalah [[Bangkinang]] ([[ibukota]] Kabupaten Kampar), Taratak Buluh, Buluh Cina dan Pangkalan Kerinci (ibukota Kabupaten Pelalawan). Semakin ke hilir, badan sungai dan volume airnya semakin membesar karena ditambah dengan berbagai anak sungai lainnya. Sungai ini dikenal dengan gelombang Bono-nya, yaitu gelombang tinggi yang diakibatkan pertemuan air sungai dengan air laut. Bono biasanya terjadi pada saat pasang, sehingga air yang berasal dari sungai, tertekan oleh air laut. Ditambah lagi dengan dangkalnya muara mengakibatkan gelombang yang tercipta semakin tinggi.
Sementara sekitar kawasan hulu air sungai ini dimanfaatkan untuk [[PLTA Koto Panjang]] yang mempunyai kapasitas 114 MW. Selain itu aliran sungai ini kadang disebut dengan '''Kampar Kanan''', hal ini karena di daerah Langgam (Kabupaten Pelalawan), aliran sungai ini bertemu dengan sungai lain yang hampir sama besar dan sungai ini dikenal juga dengan nama '''Kampar Kiri''', yang juga melalui [[Kabupaten Kampar|Kampar]], [[Kabupaten Kuantan Singingi|Kuantan Singingi]] dan berhulu di [[Bukit Barisan]] ([[Kabupaten Sijunjung]]).
Sungai Kampar Kanan bermata air dari Gunung Gadang, memiliki luas daerah tangkapan air 5.231 km². Alur utama semula mengalir ke utara kemudian
berbelok ke timur, bertemu dengan anak sungai Batang Kapur Nan Gadang, mengalir dengan kemiringan sedang melalui lembah Batubersurat. Selanjutnya bertemu dengan anak sungai [[Batang Mahat]], mengalir ke arah timur.
|