Liem Seeng Tee: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 17:
Namun pada tahun [[1942]] Jepang mendarat di [[Surabaya]], dan dalam waktu kurang dari enam jam, Seeng Tee ditangkap dan dibawa ke [[Jawa Barat]] untuk menjalani kerja paksa, sementara keluarganya lari dalam persembunyian. Tak diketahui kemana larinya harta milik keluarga dan perusahaan. Tetapi yang pasti, setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaan, harta Liem Seeng Tee yang masih tersisa tak lebih dari keluarganya sendiri dan merek dagang “Dji Sam Soe”.
 
Liem Seeng Tee kembali memulai usahanya, dan kembali mengusung merek “Dji Sam Soe” ke pasar. Perlahan tapi pasti usahanya kembali berkembang, kapasitas produksinya semakin baik, dan pasar mulai kembali berhasil dikuasainya. Tetapi hambatan kembali muncul, kali ini dari iklim politik berupa suburnya perkambangan ideologi [[komunisme]], yang berhasil memutuskan hubungan kekeluargaan yang selama ini berhasil dirintisnya dengan para karyawannya. Sedemikian dahsyat penyusupan komunisme di dalam pabriknya, sehingga Liem Seeng Tee tak bisa mengunjungi pabriknya untuk menyapa para karyawannya, hingga ajal menjemputnya. Liem Seeng Tee meninggal pada tahun [[1956]].
 
==HM Sampoerna sepeninggal Liem Seeng Tee==