Bahasa Jawa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Menolak 2 perubahan terakhir (oleh 180.245.116.74) dan mengembalikan revisi 4954609 oleh Anashir
Baris 19:
}}
'''Bahasa Jawa''' adalah bahasa yang digunakan penduduk [[suku Jawa|suku bangsa Jawa]] di [[Jawa Tengah]],[[Yogyakarta]] & [[Jawa Timur]]. Selain itu, Bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal beberapa daerah lain seperti di [[Banten]] terutama [[kota Serang]], [[kabupaten Serang]], [[kota Cilegon]] dan [[kabupaten Tangerang]], [[Jawa Barat]] khususnya kawasan Pantai utara terbentang dari pesisir utara [[kabupaten Karawang|Karawang]], [[kabupaten Subang|Subang]], [[kabupaten Indramayu|Indramayu]], [[kota Cirebon]] dan [[kabupaten Cirebon]].
 
== Penyebaran Bahasa Jawa ==
Penduduk Jawa yang merantau, membuat bahasa Jawa bisa ditemukan di berbagai daerah bahkan di luar negeri. Banyaknya orang Jawa yang merantau ke Malaysia turut membawa bahasa dan kebudayaan Jawa ke [[Malaysia]], sehingga terdapat kawasan pemukiman mereka yang dikenal dengan nama kampung Jawa, padang Jawa. Di samping itu, masyarakat pengguna Bahasa Jawa juga tersebar di berbagai wilayah Negara Kesatuan Republik [[Indonesia]]. Kawasan-kawasan luar Jawa yang didominasi etnis Jawa atau dalam persentase yang cukup signifikan adalah : [[Lampung]] (61,9%), [[Sumatra Utara]] (32,6%), [[Jambi]] (27,6%), [[Sumatera Selatan]] (27%). Khusus masyarakat Jawa di [[Sumatra Utara]], mereka merupakan keturunan para kuli kontrak yang dipekerjakan di berbagai wilayah perkebunan tembakau, khususnya di wilayah [[Deli Serdang|Deli]] sehingga kerap disebut sebagai ''Jawa Deli'' atau ''Pujakesuma'' (Putra Jawa Kelahiran Sumatera), dengan dialek dan beberapa kosa kata Jawa Deli. Sedangkan masyarakat Jawa di daerah lain disebarkan melalui program [[transmigrasi]] yang diselenggarakan semenjak zaman penjajahan Belanda.
 
Selain di kawasan [[Nusantara]], masyarakat Jawa juga ditemukan dalam jumlah besar di [[Suriname]], yang mencapai 15% dari penduduk secara keseluruhan, kemudian di [[Kaledonia Baru]] bahkan sampai kawasan [[Aruba]] dan [[Curacao]] serta [[Belanda]]. Sebagian kecil bahkan menyebar ke wilayah [[Guyana Perancis]] dan [[Venezuela]]. Pengiriman tenaga kerja ke [[Korea]], [[Hong Kong]], serta beberapa negara [[Timur Tengah]] juga memperluas wilayah sebar pengguna bahasa ini meskipun belum bisa dipastikan kelestariannya.
 
== Fonologi ==
Baris 104 ⟶ 109:
 
=== Penjelasan Vokal: ===
Tekanan kata (''stress'') direalisasikan pada suku kata kedua dari belakang, kecuali apabila sukukata memiliki sebuah pepet sebagai vokal. Pada kasus seperti ini, tekanan kata jatuh pada sukukata terakhir, meskipun sukukata terakhir juga memuat pepet. Apabila sebuah kata sudah diimbuhi dengan afiks, tekanan kata tetap mengikuti tekanan kata kata dasar.
Contoh: /jaran/ (kuda) dilafazkan sebagai [j'aran] dan /pajaranan/ (tempat kuda) dilafazkan sebagai [paj'aranan].
 
Semua vokal kecuali /ə/, memiliki [[alofon]]. Fonem /a/ pada posisi tertutup dilafazkan sebagai [a], namun pada posisi terbuka sebagai [ɔ].
Contoh: /lara/ (sakit) dilafazkan sebagai [l'ɔrɔ], tetapi /larane/ (sakitnya) dilafazkan sebagai [l'arane]
 
Fonem /i/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [i] namun pada posisi tertutup lafaznya kurang lebih mirip [e].
Contoh: /panci/ dilafazkan sebagai [p'aɲci] , tetapi /kancil/ kurang lebih dilafazkan sebagai [k'aɲcel].
 
Fonem /u/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [u] namun pada posisi tertutup lafaznya kurang lebih mirip [o].
Contoh: /wulu/ (bulu) dilafazkan sebagai [w'ulu] , tetapi /ʈuyul/ (tuyul) kurang lebih dilafazkan sebagai [ʈ'uyol].
 
Fonem /e/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [e] namun pada posisi tertutup sebagai [ɛ].
Contoh: /lele/ dilafazkan sebagai [l'ele] , tetapi /bebek/ dilafazkan sebagai [b'ɛbɛʔ].
 
Fonem /o/ pada posisi terbuka dilafazkan sebagai [o] namun pada posisi tertutup sebagai [ɔ].
Contoh: /loro/ dilafazkan sebagai [l'oro] , tetapi /boloŋ/ dilafazkan sebagai [b'ɔlɔŋ].
 
=== Penjelasan Konsonan: ===