Radar Banjarmasin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+foto |
Melengkapi profil |
||
Baris 1:
[[Berkas:Gedung Biru Radar Banjarmasin.jpg|thumb|Kantor Radar Banjarmasin di [[Banjarbaru]].]]
'''Radar Banjarmasin''' adalah [[koran]] harian yang terbit di [[Kalimantan Selatan]] sejak [[25 Januari]] [[2001]]. '''Radar Banjarmasin''' adalah bagian dari jaringan media nasional, [[Jawa Pos News Network]] dengan induk harian [[Jawa Pos]]. Saat ini, Radar Banjarmasin terbit dengan
Di awal kelahirannya mengusung tagline "Pelopor Inovasi, Selalu Lebih Maju" Radar Banjarmasin banyak mewarnai inovasi surat kabar di Kalimantan Selatan.
Di antaranya adalah :
== Pranala luar ==▼
* {{id}} [http://www.radarbanjarmasin.co.id Situs resmi]▼
1. 16 November 2001 menjadi Koran pertama di Kalsel yang terbit 16 halaman. Ketika itu masih bernama Radar Banjar.
2. 25 Januari 2002, kembali menggebrak dengan menerbitkan 24 halaman. Sejak saat itu, warga Kalsel terbiasa dengan terbitan 3 sesi yang memungkinkan satu keluarga berbagi bacaan.
3. 2 Agustus 2002, Radar Banjar bersalin nama menjadi Radar Banjarmasin. Founding Father Jawa Pos Group (JPG) Dahlan Iskan (kini Menteri BUMN) mempunyai alasan yang jelas. Radar Banjarmasin diproyeksikan menjadi embrio koran-koran Radar (dalam konsep group) di Kalsel.
4. Wujud kreativitas awak Radar Banjarmasin juga berkembang di luar bidang penerbitan. Tahun 2004, GM Radar Banjarmasin (ketika itu) Erwin Dede Nugroho bersama penggiat sosial kemanusiaan yakni Ogi Fajar Nuzuli (sekarang wakil walikota Banjarbaru), Yohandromeda Syamsu (akademisi), Darmawan Jaya Setiawan (sekarang wakil ketua DPC PPP Banjarbaru), Ibnu Sina (sekarang anggota DPRD Kalsel) mendirikan lembaga sosial kemanusiaan dengan nama Radar Banjar Peduli (RBP). Kiprahnya bukan hanya lingkup Kalsel, namun juga nasional. Mulai gempa Jogjakarta, tsunami Aceh, tsunami Mentawai, gempa Sumatera Barat, hingga banjir di Jakarta pernah meninggalkan jejak kemanusiaan lembaga ini.
5. Kemudian secara berturut-turut lahirlah lembaga-lembaga nonpenerbitan lainnya seperti Radar Banjarmasin Event Organizer (EO), dan Radar Forum (membidangi penyelenggaraan seminar, diskusi, dan pelatihan-pelatihan).
6. Tahun 2005, Radar Banjarmasin tampil sebagai pelopor untuk mengedukasi masyarakat dalam bidang politik. Menandai pemilihan kepala daerah secara langsung, Radar Banjarmasin membuka rubrik polling Calon Gubernur Favoritku. Hasilnya? Tidak meleset dengan mendudukan H Rudy Ariffin-HM Rosehan sebagai gubernur-wakil gubernur Kalsel 2005-2010.
7. Berlanjut dengan rubrikasi-rubrikasi inovatif lainnya seperti memelopori pemberian atensi dan apresiasi terhadap dunia pendidikan. Di antaranya, rubrik Guru Favorit, Untukmu Guru, Radar Pendidikan, dan Radar ''Goes To School''.
8. 25 Januari 2009 menandai HUT ke-8, Radar Banjarmasin menjadi koran pertama di Kalsel yang memperkenalkan teknik cetak ''back to back ''(halaman berwarna dicetak bolak-balik).
9. 14 September 2010 menandai penerbitan perdana setelah libur Idul Fitri 1431 H, Radar Banjarmasin menjadi koran pertama di Kalsel yang menggunakan ''font ''(huruf) pada ''body text'' yang khusus diciptakan untuk koran. Nama ''font''-nya ''Utopia''. Sejak saat itu Radar Banjarmasin tidak lagi menggunakan ''Times New Roman'' yang umum digunakan
koran-koran sampai sekarang ini. Kelebihannya, ''Utopia'' didesign khusus untuk Koran. Hasilnya berita-berita Radar Banjarmasin menjadi lebih nyaman dibaca. Mata tidak cepat lelah, terlihat lebih jelas, tidak terlalu kecil, dan tidak berlarian ke sana-kemari saat membacanya.
10. Masih tahun 2010, Radar Banjarmasin menjadi koran pertama di Kalsel yang menerbitkan halaman tematik, dan hobi. Jadilah setiap hari pembaca Radar Banjarmasin diberi sajian yang berbeda dengan menghadirkan halaman Lie Tang untuk komunitas etnis Thionghoa. Radar Famale untuk dunia perempuan, Family untuk keluarga, Radar Otomotif bagi penghobi otomotif, Radar Muda buat kalangan remaja, Radar Gadget, dan Radar Film. Bagi penghobi travelling disediakan halaman Leasure, dan Radar Foto bagi yang memiliki hobi fotografi. Untuk yang hobi bersepeda disajikan halaman Gowess, sementara para pegolf disediakan halaman Golf. Radar Banjarmasin juga menyediakan tempat bagi sastrawan dan budayawan melalui halaman Budaya dan Sastra.
11. Tahun 2011, Radar Banjarmasin menjadi pelopor gerakan ''car free day'' (CFD) dan senam masal yang terkoordinir. Kegiatan ini disambut antusias baik oleh sejumlah pemerintah daerah (pemda), maupun masyarakat luas. Tak heran dalam waktu
singkat kegiatan yang diberi nama Senam Minggu Pagi Ceria (SMPC) dan CFD ini mewarnai kegiatan minggu pagi masyarakat di 8 kabupaten/kota. Yakni, Banjarmasin di sekitar Masjid Raya Sabilal Muhtadin, Lapangan Murdjani Banjarbaru, Alun-alun Ratu Zalecha Martapura Kabupaten Banjar, dan Lapangan Dwi Dharma di Rantau Kabupaten Tapin. Kemudian, di Lapangan Tugu Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, di halaman eks Polres Tanah Bumbu Kabupaten Batu Licin, dan Lapangan Lambung Mangkurat Kandangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan
(HSS). Begitupun yang digelar di halaman rumah dinas Bupati Tabalong di Tanjung.
12. Tahun 2012 lalu lahir Jawa Pos Institute of Prootonomy (JPIP) area Kalsel sebagai bagian JPIP yang mempunyai cabang hampir di semua provinsi di Indonesia. Lembaga ini digagas Dahlan Iskan, yang mempunyai keinginan kuat untuk mengawal dan mendorong kemajuan kehidupan ekonomi, sosial dan politik yang kondusif melalui pelaksanaan otonomi daerah (otda).
Kini, di tahun 2014 Radar Banjarmasin kembali melakukan inovasi melalui olah kreatifitas. Tampil lebih fresh dan stylish, nyaman dibaca dan informasi yang lebih lengkap serta variatif melalui penambahan halaman. Dengan begitu, Radar Banjarmasin terbagi menjadi 4 seksi yakni Halaman Utama, Radar Banua, Radar Sports dan Radar Bisnis.
[[Kategori:Surat kabar daerah di Indonesia]]
|