Cenderawasih panji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stavenn (bicara | kontrib)
halaman baru
 
Stavenn (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
| binomial_authority = [[Adolf Bernard Meyer|Meyer]], 1894
}}
'''Cendrawasih Panji''' atau dalam nama ilmiahnya ''Pteridophora alberti'' adalah sejenis [[burung pengicau]] berukuran kecil, dengan panjang sekitar 22cm, dari genus tunggal ''Pteridophora''. Burung jantan dewasa mempunyai bulu berwarna hitam dan kuning tua, dikepalanya terdapat dua helai bulu kawat bersisik biru-langit mengilap, yang panjangnya mencapai 40 cm40cm dan dapat ditegakkan pada waktu memikat betina. Bulu mantel dan punggung tumbuh memanjang berbentuk tudung berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat tua, kaki berwarna abu-abu kecoklatan dan paruh berwarna hitam dengan bagian dalam mulut berwarna hijau laut. Burung betina berwarna abu-abu kecoklatan dengan garis-garis dan bintik gelap. Betina berukuran lebih kecil dari burung jantan dan tanpa dihiasi mantel atau bulu kawat hiasan.
 
Daerah sebaran Cendrawasih Panji adalah di hutan pegunungan [[pulau Irian]]. Pakan burung Cendrawasih Panji terdiri dari buah-buahan, beri dan aneka [[serangga]].
[[Image:AMNH Pteridophora alberti 00a.jpg|left|225px250px]]
Seperti kebanyakan spesies burung lainnya di suku [[Paradisaeidae]], Cendrawasih Panji adalah [[poligami]] spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan menggunakan bulu mantel dan ke dua kawat di kepalanya pada ritual tarian. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri.
 
Nama ilmiah burung Cendrawasih Panji memperingati seorang raja berkebangsaan [[Jerman]], [[Albert I]] dari [[Sachsen]].
 
Spesies ini mempunyai daerah sebaran yang luas dan masih sering ditemukan di habitatnya. Cendrawasih Panji dievaluasikan sebagai Beresikoberesiko Rendahrendah di dalam [[IUCN Red List]] dan didaftarkan dalam [[CITES]] Appendix II.
 
== Pranala luar ==