Kurma (awatara): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Relly Komaruzaman (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh EmausBot
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 5056518 oleh Stephensuleeman (Bicara)
Baris 4:
| Nama = Kurma
| Devanagari = कुर्म
| Ejaan_SansekertaEjaan_Sanskerta = Kurma
| Alias = Akupa
| Ejaan_Pali =
Baris 16:
| Planet =
}}
Dalam [[agama Hindu]], '''Kurma''' ([[Sansekertabahasa Sanskerta|Sanskerta]]: कुर्म; ''Kurma'') adalah [[awatara]] (penjelmaan) kedua dewa [[Wisnu]] yang berwujud [[kura-kura]] raksasa. Awatara ini muncul pada masa [[Satyayuga]]. Menurut kitab ''[[Adiparwa]]'', kura-kura tersebut bernama Akupa.
 
Menurut berbagai kitab ''[[Purana]]'', [[Wisnu]] mengambil wujud seekor [[kura-kura]] (''kurma'') dan mengapung di lautan susu (''Kserasagara'' atau ''Kserarnawa''). Di dasar laut tersebut konon terdapat harta karun dan tirta [[amerta]] yang dapat membuat peminumnya hidup abadi. Para [[Dewa]] dan [[Asura]] berlomba-lomba mendapatkannya. Untuk mangaduk laut tersebut, mereka membutuhkan alat dan sebuah gunung yang bernama Mandara digunakan untuk mengaduknya. Para [[Dewa]] dan para [[Asura]] mengikat gunung tersebut dengan naga Wasuki dan memutar gunung tersebut. Kurma menopang dasar gunung tersebut dengan tempurungnya. Dewa [[Indra]] memegang puncak gunung tersebut agar tidak terangkat ke atas. Setelah sekian lama tirta amerta berhasil didapat dan Dewa [[Wisnu]] mengambil alih.