Temu lawak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Moch. Nachli (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
Baris 33:
 
== Aspek Budidaya ==
Bibit diperoleh dari perbanyakan secara vegetatif yaitu anakan yang tumbuh dari rimpang tua yang berumur 9 bulan atau lebih, kemudian bibit tersebut ditunaskan terlebih dahulu di tempat yang lembablembap dan gelap selama 2-3 minggu sebelum ditanam<ref name="Mahendra"/>. Cara lain untuk mendapatkan bibit adalah dengan memotong rimpang tua yang baru dipanen dan sudah memiliki tunas (setiap potongan terdiri dari 2-3 mata tunas), kemudian dikeringkan dengan cara dijemur selama 4-6 hari<ref name="Rukmana"/>. Temulawak sebaiknya ditanam pada awal musim hujan agar rimpang yang dihasilkan besar, sebaiknya tanaman juga diberi naungan<ref name="Mahendra"/>.
 
Lahan penanaman diolah dengan [[cangkul]] sedalam 25-30 [[sentimeter]], kemudian dibuat bedengan berukuran 3-4 [[meter]] dengan panjang sesuai dengan ukuran lahan, untuk mempermudah drainase agar rimpang tidak tergenang dan membusuk<ref name="Syukur, C. dan Hernani"> Syukur, C. dan Hernani: "Budi Daya Tanaman Obat Komersial", halaman 117-118. PT Penebar Swadaya, 2002</ref>. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 20 [[sentimeter]] x 20 [[sentimeter]] x 20 [[sentimeter]] dengan jarak tanam 100 [[sentimeter]] x 75 [[sentimeter]], pada setiap lubang tanam dimasukkan 2-3 [[kilogram]] pupuk kandang<ref name="Mahendra"/>. Penanaman bibit dapat pula dilakukan pada alur tanam/ rorak sepanjang bedengan, kemudian pupuk kandang ditaburkan di sepanjang alur tanam, kemudian masukkan rimpang bibit sedalam 7.5-10 [[sentimeter]] dengan mata tunas menghadap ke atas<ref name="Syukur, C. dan Hernani"/>.