Kabupaten Subang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pradika Nandyo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Pradika Nandyo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
| peta= [[Berkas:Locator kabupaten subang.png|border]]
| koordinat=107” 31’ - 107” 54’ bujur timur dan 6” 1’ - 6” 49’ lintang selatan
| dasar hukum= UU[[Undang-undang]] No. 4 [[Tahun]] [[1968]]
| tanggal= [[5 April]] [[1968]]
| motto= Karya Utama Satya Nagara
| kepala daerah=[[Bupati]]
Baris 43:
== Transportasi ==
 
Kabupaten Subang dilewati jalur utama pada wilayah Utaranya dan dimanfaatkan juga sebagai jalur alternatif untuk ke Bandung, Cirebon atau Tasikmalaya. Lintas Subang - Bandung melalui Kalijati semakin diminati para pengemudi karena jalannya yang halus dan bebas hambatan apalagi setelah dibukanya Gerbang Tol Keluar di daerah Sadang. Persimpangan Jalancagak merupakan persimpangan strategis karena dari persimpangan tersebut dapat menjangkau Bandung - Sumedang - Sadang melalui Wanayasa dan Kota Subang sendiri. Bila dilihat dari pola jaringan jalan yang ada, aksesibilitas jaringan jalan di kabupaten subang bersifat sentris, dimana pergerakan antar wilayah yang berseberangan akan melewati kota[[ibukota]] [[kabupaten subang]] yang berada pada pusat wilayah kabupaten subang secara keseluruhan. Hal ini sebenarnya merupakan potensi positif bagi kota subang sebagai pusat dari CBD kabupaten subang dalam upaya pengembangan daerah, namun disisi lain akumulasi dampak negatif muncul ketika tingkat pengelolan jaringan jalan sebagai aksesibilitas pergerakan relatif rendah juga faktor kondisi prasarana jalan dibeberapa segmen ruas jalan di kota yang masih dalam kondisi rusak secara strukural. masih kurang nya apresiasi masyarakat sekitar terhadap tingkat kinerja aksesibilitas yang dimiliki akan berdampak negatif terhadap pengembangan daerah secara keseluruhan, hal ini terlihat pada tingkat kepedulian masyarakat terhadap kondisi jaringan jalan bilamana jalan tersebut dalam keadaan butuh perbaikan masih relatif rendah, ditambah lagi dengan upaya penanganan pemerintah daerah yang dinilai sangat lamban terhadap kondisi serupa. Tema "Rakyat Subang Gotong Royong Subang Maju" diharapkan akan menjadi pemicu semangat Pemda[[Pemerintah Daerah]] sebagai pengelola sekaligus warga subang secara keseluruhan dalam merealisasikan cita-cita luhur kabupaten[[Kabupaten subangSubang]] khususnya dalam upaya pengelolaan di atas.
Secara kuantitas maupun kualitas, kondisi angkutan umum di kota subang belum mampu mengakomodir mobilitas masyarakat subang, hal ini disebabkan keterbatasan trayek/rute dari angkutan kota yang belum menjangkau kawasan padat penduduk secara keseluruhan yang mendorong masyarakat lebih memilih untuk menggunakan sarana [[transportasi]] pribadi dibandingkan angkutan umum. Efek negatif dari kondisi tersebut sudah terlihat, dimana pada beberapa ruas khususnya jalan pemukiman intensitas kemacetan menjadi lebih tinggi. hal ini perlu perhatian lebih serius guna mengantisipasi situasi yang lebih parah lagi di kemudian hari. Dengan belajar dari daerah lain yang jauh lebih maju, konsekuensi dari kondisi ini akan mahal harganya jika tidak ditangani sejak dini.
 
== Penduduk ==
 
[[Kabuapten Subang]] berpenduduk 1.397.352 orang, yang terdiri atas 693.565 orang laki-laki dan 703.787 orang perempuan. Bila dilihat dari struktur umur, [[penduduk]] [[kabupaten Subang]] terdiri atas 27,41 anak-anak yang berumur antara 0 sampai dengan 14 tahun, 8,02 % usia remaja yang berumur 15 sampai dengan 19 tahun 33,83 % usia muda yakni penduduk yang berumur 20 sampai dengan 39 tahun dan 30,74 % penduduk berusia tua dan atau Lansia. Mayoritas [[penduduk]] [[Kabupaten Subang]] terdiri atas Suku Sunda, yang sebagian besar beragama [[Islam]].
 
== Perekonomian ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Fabriek te Soebang West-Java. TMnr 60031891.jpg|thumb|300px|Pabrik di Subang (tahun 1910-an)]]
Karena sebagian besar penduduknya masih berpenghasilan utama sebagai petani dan buruh perkebunan, maka perekonomian Subang masih banyak ditunjang dari sektor pertanian. Subang wilayah Selatan banyak terdapat area perkebunan, seperti karet pada bagian Barat Laut dan kebun Tehnya yang sangat luas. Subang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil buah nanas yang umumnya kita kenal dengan nama [[Nanas]] Madu. [[Nanas]] Madu dapat kita temui di sepanjang Jalancagak yang merupakan persimpangan antara Wanayasa - Bandung - Sumedang dan Kota Subang sendiri. Dodol nanas, keripik singkong dan selai yang merupakan hasil home industry yang dapat dijadikan makanan oleh-oleh.
 
Melalui program binaan dibawah naungan Yayasan Kandaga, para petani sedang membudidayakan jamur tiram dan perikanan di desa Cipunagara. Sedangkan di desa Cibago, selain membudidayakan jamur tiram dan tanaman hias serta tanaman nilam, Yayasan Kandaga juga menggalakkan ternak kelinci dan penyulingan minyak nilam serta bioetanol. Dan saat ini sedang diupayakan untuk membudidaya ternak kelinci, budidaya ternak lele bagi masyarakat yang memiliki sosial ekonomi kurang beruntung yang terlibat di dalam Program Kesetaraan (Program Paket B) dan Keaksaraan (PBH=Pemberantasan Buta Huruf) dalam rangka menggali dan mengembangkan sumber daya lokal baik SDM maupun SDA yang ada serta untuk melestarikan budaya bangsa dan mengembangkan wisata budaya wisata agro sebagai aset bangsa khususnya di daerah tutugan G. Canggah yang berada diketinggian 1600 mdpl dengan dikelilingi panorama yang sangat mengagumkan. Sebagai akselerasi dan penggerak program di atas, Yayasan Kandaga membuat suatu pusta pelatihan dan Pemberdayaan masyarakat yang disebut PLPM Haur Kuning (Pusat Latihan dan Pemberdayaan Masyarakat "Hayu Urang Kumpul Ningkatkeun Elmu"). Hingga saat ini sudah seringkali dikunjungi dari negara [[Amerika Serikat]], [[Korea Selatan]]/[[Korea Utara]] dan [[Jerman]], termasuk dari tim akademisi [[perguruan tinggi]] lokal serta para praktisi dari seluruh [[Indonesia]] dari [[Pendidikan]] Luar Sekolah (Pendidikan Non-Formal)
 
== Pendidikan ==
 
[[Kabupaten Subang]] sebagian besar penduduknya yang telah beruasia di atas 40 tahun hanya mengenyam pendidikan Sekolah Dasar, sehingga untuk menggerakan perekonomian rakyat perlu ditunjang dengan keterampilan. Untuk meningkatkan pembangunan saat ini lebih ditekankan pada generasi dibawah 40 tahun. 10 % warga Subang berada diluar subang untuk sekolah dan bekerja. Kondisi ini memberikan kontribusi negatif terhadap kota Subang sendiri, disebabkan masyarakat subang yang masih dalam kategori usia produkif lebih memilih sekolah dan bekerja ke luar kawasan subang.pembangunan dan pengembangan sarana dan prasarana pendidikan hakikatnya sudah dirintis oleh pihak Pemda[[Pemerintah Daerah]], namun kendala fasilitas penunjang demi kelancaran aktivitas [[pendidikan]] dipandang masih belum memadai. perlunya keterlibatan dari semua pihak, agar pendidikan di kota Subang bisa terselenggara dengan baik, yang tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi kabupaten Subang secara keseluruhan
 
{{Sect-stub}}
Baris 65:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Landhuis in Soebang West-Java. TMnr 60031901.jpg|thumb|300px|Rumah tuan tanah di Subang (tahun 1900-1920)]]
[[Berkas:Tangkuban Parahu.jpg|150px|left|thumb|Kawah Gunung Tangkuban Perahu, Subang-Bandung, Jawa Barat]]
Di antara rimbunnya perkebunan Teh, diwilayah Selatan, Kabupaten Subang memiliki sumber mata air panas yang terus mengalir di daerah Ciater. Sari Ater merupakan tujuan wisata yang sangat terkenal karena ke-khasan-nya dan ramai pada saat liburan terutama pada saat liburan Hari Raya Lebaran. Sari Ater selain menyediakan kolam pemandian air panas juga memiliki penginapan - penginapan yang dikenal dengan Saung Kabayan sehingga sangat cocok bagi sebuah keluarga yang ingin berlibur. Kemudian juga terdapat klinik kebugaran (Spa) air panas yang letaknya berdekatan dengan obyek wisata Sari Ater. Selain itu [[Kabupaten Subang]] memiliki tujuan wisata alam air terjun yang memiliki pemandangan yang cukup indah dimana hingga saat ini belum dikelola secara serius yaitu [[Curug Cijalu]]] yang terletak di daerah Sagalaherang dan Curug Cileat yang berada di [[Kecamatan Cisalak]].sebelumnya juga ada Gunung berapi [[Tangkuban Perahu]] ''(su: Tangkuban Parahu)'' yang memiliki keindahan kawahnya dan udaranya yang sejuk. di bagian subang tengah sampai ke barat ada [[pantai]] pondok bali yang setiap tahunnya di gelar [[festival]] ruatan laut, di daerah ci asemciasem juga ada [[pantai]] kalapa-kalapa tapi tidak begitu ramai pengunjung karena pengetahuan masyarakat yang kurang. dan di daerah blanakan ada tempat penangkaran buaya, di sana kita bisa melihat [[buaya]] dari yang masih bayi sampai ke [[buaya]] yg tertua.
 
=== Objek Wisata ===
Baris 88:
==== Wisata Sejarah dan Keagamaan ====
* Gedung [[Wisma Karya]], Subang
Gedung ini terletak di Jl. Ade Irma Suryani, Subang. Gedung ini dibangun ketika Masa Penjajahan Belanda. Gedung ini digunakan untuk Berdansa dan berpesta ketika jaman itu. Namun sekarang gedung tersebut digunakan untuk ''public space'' dan aktivitas masyarakat Kota Subang. Di Gedung ini juga terdapat [[Museum]] [[Sejarah]] [[Kabupaten Subang]], salah satunya patung [[Gubernur Jenderal Hindia Belanda]], Hofland.<ref>{{cite web|url=http://disparbud.jabarprov.go.id/wisata/dest-det.php?id=184&lang=id|title=Wisma Karya-Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat|date=2011-12-27|accessdate=2012-01-05}}</ref>
 
 
Baris 104:
 
== Kesenian ==
Subang memiliki beberapa [[Kesenian]] yang tidak dimiliki oleh kabupaten/kota lain. Kesenian-kesenian tersebut berkembang di masyarkatmasyarakat Subang sejak Masa Penjajahan dulu.
 
Berikut [[Kesenian]] dan [[Kebudayaan]] asli Kab.[[Kabupaten Subang]] :
* Gotong Singa / [[Sisingaan]]
* Gembyung