Transjakarta: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
W4wan~idwiki (bicara | kontrib)
W4wan~idwiki (bicara | kontrib)
tambahan karakteristik bus
Baris 29:
 
== Bus dan halte ==
Bus TransJakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Warna bus TransJakarta adalah merah dan kuning disertai dengan gambar [[elang bondol]] dan [[salak]] di bagian eksterior. Untuk Koridor II (warna bus biru dan putih) dan III (warna bus kuning dan merah), bus-bus yang digunakan adalah bus [[BBG|berbahan bakar gas]] yang didatangkan dari [[Korea Selatan]].
 
Bus TransJakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri. Warna bus TransJakarta adalah merah dan kuning disertai dengan gambar [[elang bondol]] dan [[salak]] di bagian eksterior. Untuk Koridor II (warna bus biru dan putih) dan III (warna bus kuning dan merah), bus-bus yang digunakan adalah bus [[BBG|berbahan bakar gas]] yang didatangkan dari [[Korea Selatan]].
Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain.
 
Bus-bus ini dibangun dengan menggunakan bahan-bahan pilihan. Untuk interior langit-langit bus, menggunakan bahan yang tahan api sehingga jika terjadi percikan api tidak akan menjalar. Untuk kerangkanya, menggunakan Galvanil, suatu jenis logam yang kokoh dan tahan karat.
Sementara itu, untuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemportan parfum.
 
Bus TransJakarta memiliki pintu yang terletak lebih tinggi dibanding bus lain sehingga hanya dapat dinaiki dari halte khusus busway (juga dikenal dengan sebutan shelter). Pintu tersebut terletak di bagian tengah kanan dan kiri.
 
Pintu bus menggunakan sistem lipat otomatis yang dapat dikendalikan dari konsol yang ada di panel pengemudi untuk bus koridor II dan III mekanisme pembukaan pintu telah diubah menjadi sistem geser untuk lebih mengakomodasi padatnya penumpang pada jam-jam tertentu, di kursi penumpang yang bagian belakangnya merupakan jalur pergeseran pintu, dipasang pengaman yang terbuat dari gelas akrilik untuk menghindari terbenturnya bagian tubuh penumpang oleh pintu yang bergeser.
 
Setiap bus dilengkapi dengan papan pengumuman elektronik dan pengeras suara yang memberitahukan halte yang akan segera dilalui kepada para penumpang dalam dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Setiap bus juga dilengkapi dengan sarana komunikasi radio panggil yang memungkinkan pengemudi untuk memberikan dan mendapatkan informasi terkini mengenai kemacetan, kecelakaan, barang penumpang yang tertinggal, dan lain-lain.
 
Untuk keselamatan penumpang, disediakan sepuluh buah palu pemecah kaca di dekat jendela dan dua buah pintu darurat yang bisa dibuka secara manual.untuk keperluan evakuasi cepat dalam keadaan darurat, serta dua tabung pemadam api di depan dan di belakang.
 
Sementara itu, untukUntuk menjaga agar udara tetap segar, terutama pada jam-jam sibuk, mulai bulan Januari 2005 secara bertahap di setiap bus telah di pasang alat pengharum ruangan otomatis, yang secara berkala akan melakukan penyemportan parfum. Sementara itu di setiap bus dilengkapi dengan delapan palu pemecah kaca
 
[[Berkas:JakartaTransjakartaHaltestelleGambir2.jpg|right|thumb|200px|Halte Gambir II.]]
Halte-halte TransJakarta berbeda dari halte-halte bus biasa. Selain letaknya yang berada di sisi kanan jalan, jembatan penyebrangan yang menjadi penghubung halte dibuat landai (dengan perkecualian beberapa halte, seperti halte Bunderan HI) agar lebih ramah terhadap orang cacat. Bahkan di halte di depan gedung pertokoan [[Sarinah]] dan Kantor [[Perserikatan Bangsa-Bangsa]], diberi fasilitas lift.
 
Pintu halte menggunakan sistem geser otomatis yang akan lansung terbuka pada saat busway telah merapat di halte.
 
Waktu beroperasi halte-halte ini adalah 05:00 – 22:00. Apabila setelah pukul 22:00 masih ada penumpang di dalam halte yang belum terangkut karena kendala teknis operasional, maka jadwal operasi akan diperpanjang secukupnya untuk mengakomodasi kepentingan para penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket tersebut.
Baris 269 ⟶ 280:
*Pada jam-jam sibuk, jumlah armada yang tersedia belum sebanding dengan jumlah penumpang menyebabkan antrian panjang di halte-halte (terutama untuk koridor II dan III) [http://kompas.com/kompas-cetak/0609/15/metro/2955580.htm]
*Halte-halte yang ada belum menyediakan sarana ventilasi udara yang layak sehingga membuat ruangan menjadi pengap ketika terdapat banyak orang yang mengantri [http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/09/tgl/14/time/104946/idnews/675174/idkanal/10]
*Beberapa titik di jalur koridor II dan III masih sering dimasuki oleh kendaraan pribadi, menyebabkan terhambatnya perjalanan bus pada jam-jam tertentu (pada kondisi tertentu, telah diberikan suatu solusi, yaitu setelah dilakukan koordinasi, bus akan mengambil jalur dari arah yang berlawanan, sementara bus-bus dari arah yang berlawanan akan melewati jalur umum)[http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/05/tgl/18/time/075225/idnews/597307/idkanal/10]
*Karena sering dimasuki (secara tiba-tiba) oleh pejalan kaki dan kendaraan pribadi, maka di beberapa titik di Koridor II dan III secara berkala terjadi kecelakaan yang melibatkan bus TransJakarta dan pejalan kaki / kendaraan pribadi
*Seringkali pengumuman halte yang diberikan tidak sesuai dengan halte yang akan dilalui, hal ini disebabkan oleh keteledoran pengemudi yang lupa menekan tombol pengumuman pada waktunya