Yudas Makabe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 6:
== Kehidupan ==
Yudas adalah putra ketiga dari [[Matatias]] dari keluarga Hasmoni, seorang [[Kohen|imam Yahudi]] dari desa [[Modiin]]. Pada 167 SM Matatias, bersama-sama dengan anak-anaknya yang lain, Yehuda, Eleazar, [[Simon Makabe|Simon]], dan [[Yonatan Makabe|Yonatan]], memulai suatu pemberontakan melawan penguasa [[Seleukus]] [[Antiokhus IV Epifanes]], yang sejak 175 SM telah mengeluarkan berbagai keputusan yang melarang praktik-praktik keagamaan [[Yudaisme|Yahudi]]. Setelah kematian Matatias pada 166 SM, Yehuda mengambil alih pimpinan pemberontakan itu sesuai dengan pesan ayahnya sebelum meninggal dunia. [[1 Makabe|Kitab 1 Makabe]]<ref>Apa yang diketahui tentang Yudas Makabe praktis terdapat dalam [[Kitab Makabe|Kitab-kitab Makabe]] dan dalam kata-kata [[Yosefus]], yang umumnya tergantung pada sumber ini.</ref> memuji keberanian dan bakat kemiliteran Yehuda, mengatakan bahwa sifat-sifat tersebut membuat Yehuda sebagai pilihan yang tepat untuk menjadi panglima yang baru.
<!--
In the early days of the rebellion, Judah received a surname Maccabee. Several explanations have been put forward for this surname. One suggestion is that the name derives from the [[Aramaic language|Aramaic]] ''maqqaba'', "the hammer", in recognition of his ferocity in battle. It is also possible that the name Maccabee is an [[acronym]] for the [[Torah]] verse ''Mi kamokha ba'elim Hashem'', "Who is like unto thee among the mighty, O Lord!" ([[Exodus]] 15:11).
 
Pada hari-hari pertama pemberontakan itu, Yehuda mendapatkan nama keluarga Makabe. Beberapa penjelasan telah diajukan tentang nama keluarga ini. Salah satu pendapat mengatakan bahwa nama ini berasal dari kata dalam [[bahasa Aram]] ''maqqaba'', "palu", sebagai pengakuan atas keberaniannya dalam pertempuran. Ada pula kemungkinan bahwa nama Makabe adalah singkatan untuk ayat [[Torah]] ''Mi kamokha ba'elim Hashem'', "Siapakah yang seperti Engkau di antara yang berkuasa, ya Tuhan!" ([[Kitab Keluaran|Keluaran]] 15:11).
Minding the superiority of [[Syria]]n forces during the first two years of the revolt, Judah's strategy was to avoid any involvement with the regular army of the Seleucids, and to resort to [[guerilla warfare]], in order to give them a feeling of insecurity. The strategy enabled to Judah to win a string of victories. At Nahal el-Haramiah, he defeated a small Syrian force under the command of Apollonius, who was killed. Judah took possession of Apollonius's sword and used it until his death as a symbol of vengeance. After Nahal el-Haramiah, recruits flocked to the Jewish cause.
 
Mengingat keunggulan pasukan-pasukan [[Suriah]] pada dua tahun pertama pemberontakan ini, strategi Yudas adalah menghindari keterlibatan dengan pasukan regular Dinasti Seleukus, dan mengambil strategi [[perang gerilya]], untuk memberikan kepada mereka rasa tidak aman. Strategi ini memungkinkan Yuas memperoleh serangkaian kemenangan. Di Nahal el-Haramiah, ia mengalahkan sebuah pasukan kecil Suriah di bawah komando Apollonius, yang terbunuh. Yudas merebut pedang Apollonius dan menggunakannya hingga matinya sebagai lambing balas dendam. Setelah Nahal el-Haramiah, banyak pasukan baru yang bergabung untuk mendukung perjuangan Yahudi.
===Early victories===
Shortly thereafter, Judah routed a bigger Syrian army under the command of Seron near Beth-Horon, largely thanks to a good choice of the battlefield. Then in the [[Battle of Emmaus]], Judah proceeded to defeat the Syrian forces led by generals [[Nicanor (Seleucid general)|Nicanor]] and [[Gorgias (Syrian general)|Gorgias]]. This force was dispatched by [[Lysias (Syrian chancellor)|Lysias]], whom Antiochus left as [[viceroy]] after departing on a campaign against the [[Parthians]]. By a forced night march, Judah succeeded in eluding Gorgias, who had intended to attack and destroy the Jewish forces in their camp with his cavalry. While Gorgias was searching for him in the mountains, Judah made a surprise attack upon the Syrian camp and defeated the Syrians in the [[Battle of Emmaus]]. The Syrian commander had no alternative but to withdraw to the coast.
 
=== Kemenangan-kemenangan awal ===
The defeat at Emmaus convinced Lysias that he must prepare for a serious and prolonged war. He accordingly assembled a new and larger army and marched with it on [[Judea]] from the south via [[Idumea]]. Once again, however, the Jewish commander succeeded in overcoming the numerically superior enemy in the battle near Beth-Zur, south of [[Jerusalem]]. This victory opened up the road to Jerusalem, which Judah entered at the head of his army. He purified the defiled [[Temple of Jerusalem]] and on the 25th of [[Kislev]] ([[December 14]], 164 BCE) restored the service in the Temple. The reconsecration of the Temple is a permanent Jewish holiday, [[Hanukkah]]. The liberation of Jerusalem was the first step on the road to ultimate independence.
Tak lama kemudian, Yudas mengalahkan pasukan Suriah yang lebih banyak jumlahnya di bawah pimpinan Seron dekat Beth-Horon, sebagian besar karena pilihan medan perang yang tepat. Kemudian dalam [[Pertempuran Emaus]], Yudas mengalahkan pasukan-pasukan Suriah yang dipimpin oleh jenderal-jenderal [[Nikanor (jenderal Seleukus)|Nikanor]] dan [[Gorgias (jenderal Suriah)|Gorgias]]. Pasukan ini dikirim oleh [[Lusias (perdana menteri Suriah)|Lusias]], yang ditinggalkan Antiokhus sebagai [[raja muda]] setelah berangkat dalam suatu peperangan melawan bangsa [[Partia]]. Melalui suatu mars tengah malam yang dipaksakan, Yudas berhasil menghindari Gorgias, yang telah berencana untuk menyerang dan menghancurkan pasukan-pasukan Yahudi di kamp mereka dengan pasukan kavaleri mereka. Sementara Gorgias sedang mencari-carinya di pegunungan, Yudas melakukan sebuah serangan kejutan terhadap kubu Suriah dan mengalahkan pasukan-pasukan Suriah dalam [[Pertempuran Emaus]]. Panglima Suriah tidak mempunyai pilihan selain mengundurkan diri ke pesisir.
 
Kekalahan di Emaus meyakinkan Lusias bahwa ia harus mempersiapkan diri untuk suatu perang yang serius dan berkepanjangan. Karena itu ia menyusun sebuah pasukan yang baru dan lebih besar dan berjalan bersamanya ke [[Yudea]] dari selatan lewat [[Idumea]]. Namun, sekali lagi, panglima Yahudi itu berhasil mengalahkan lawan yang jumlahnya lebih besar dalam pertempuran dekat Beth-Zur, di selatan [[Yerusalem]]. Kemenangan ini membuka jalan ke Yerusalem, yang dimasuki Yudas sebagai pimpinan pasukan. Ia menyucikan [[Bait Suci Yerusalem]] yang telah dicemari dan pada tanggal 25 bulan [[Kislev]] ([[14 Desember]], 164 SM) memulihkan ibadah di Bait Suci. Penyucian kembali Bait Suci ini dijadikan hari raya Yahudi yang tetap , [[Hanuka]]. Pembebasan Yerusalem menjadi langkah pertama di jalan menuju kemerdekaan akhir.
<!--
===After Jerusalem===
Judah now set out to consolidate his authority. He fortified the [[Temple Mount]] and the stronghold of [[Beth-Zur]]. Upon hearing the news that the Jewish communities in [[Gilead]], [[Transjordan]], and [[Galilee]] were under attack, Judah immediately went to their aid. Judah sent his brother, Simeon, to Galilee at the head of 3,000 men; Simeon proceeded to successfully fulfill his task, achieving numerous victories and transplanted a substantial portion of the Jewish settlements, including women and children, to Judea. He personally led the campaign in Transjordan, taking with him his brother Jonathan. After fierce fighting, he defeated the [[Arab]] tribes and rescued the the Jews concentrated in fortified towns in Gilead. The Jewish population of the areas taken by the Maccabees was evacuated to Judea.<ref>Galilee, however, does not seem to have been evacuated of its Jewish population, since two generations later, when [[John Hyrcanus]] conquered it, he found it largely inhabited by Jews.</ref> At the conclusion of the fighting in Transjordan, Judah turned against the [[Edomites]] in the south, captured and destroyed [[Hebron]]. He then marched on the coast of the [[Mediterranean Sea]], destroyed the altars and statues of the pagan gods in [[Ashdod]], and returned to Judea with much spoils.
Baris 47:
Dalam musik, hampir semua komposisi yang diilhami oleh pemberontakan Hasmoni ini terutama memusatkan perhatiannya pada Yudas. Pada [[1746]], komponis [[George Frideric Handel]] menyusun [[oratorium]]nya, ''[[Judas Maccabaeus (oratorium)| Judas Maccabaeus]]'' menempatkan kisah Alkitab ini dalam konteks [[Pemberontakan Yakobit]]; salah satu tema yang digunakan sebagai lagu [[Paskah]] [[Kristen]] ''Thine Be The Glory, Risen Conquering Son''. Karya ini, dengan kata-katanya yang disusun oleh Thomas Morrell, dikarang untuk merayakan kemenangan [[Duke of Cumberland]] atas para pemberontak [[Yakobit]] [[Skotlandia]] pada [[Pertempuran Culloden]] pada 1746. Refrain yang paling terkenal dari oratorium ini berbunyi "Lihat, sang pahlawan yang menang datang." ''Judas Maccabaeus'' karya Handel seringkali dipertunjukkan di [[Israel]], dengan motif "pahlawan yang menang" sebagai lagu Hanuka.
 
[[Tom Lehrer]] merujuk kepada Yudas Makabe dalam lagunya "Hanukkah in Santa Monica".
 
== Catatan ==