Klasifikasi wahana UFO: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-atmosfir +atmosfer)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-elektroda +elektrode)
Baris 39:
Sistem MHD yang mempergunakan interaksi antara [[gerakan fluida]] dengan [[medan magnit]] itu dapat berfungsi baik sebagai [[generator]] maupun [[akselerator]]. Aerodinamika MHD memakai pembangkit tenaga listrik yang kuat tetapi ringan, dan pelepasannya akan menimbulkan medan-medan listrik dan magnet di udara sekelilingnya. [[Gaya Lorentz]] yang bekerja terhadap udara yang terionisasikan itu mengubah pembagian tekanan sehingga menimbulkan baik [[gaya angkat]] maupun [[gaya dorong]]. Jika medan magnetnya kecil, bentuk-bentuk [[silinder]] dan [[bola]] adalah praktis, hal tersebut dibuktikan secara [[empiris]] dalam laboratorium dengan memakai cairan. Dengan semakin besarnya [[medan magnet]], [[efek Hall]] menjadi penting, sehingga diperlukan bentuk [[cakram]]. Aerodinamika MHD memiliki sifat-sifat terbang seperti [[helikopter]], yaitu mampu bertolak dan mendarat tegak lurus, mengambang, maju, mundur atau bergerak ke samping.{{fact}}
 
Aerodinamika MHD menerangkan banyak aspek dari gejala UFO dengan baik. Misalnya, UFO di dalam kasus-kasus Pater Gill dan lain-lain memperlihatkan adanya lajur-lajur pada dindingnya yang pada malam hari tampak seperti jendela persegi panjang yang bercahaya terang. Menurut konsepsi aerodinamika MHD, lajur-lajur itu adalah elektrodaelektrode-elektrodaelektrode yang merupakan bagian dari sistem MHD-nya.{{fact}}
 
Namun, sama halnya dengan konsepsi-konsepsi sebelumnya yang dimuat dalam buku “Menyingkap Rahasia Piring Terbang” dari tahun 1960, konsepsi aerodinamika MHD juga terbentur kepada kesulitan, bagaimana menciptakan suatu pembangkit tenaga listrik yang maha kuat tetapi sangat ringan, yaitu yang menghasilkan daya listrik rata-rata antara 400 sampai 4000 Mega Watt akan tetapi dengan berat hanya 10 ton.{{fact}}