Telepati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
Orang-orang yang akan menguasai telepati, adalah orang-orang yang berusaha mendisiplinkan diri, untuk tetap menyadari sepenuhnya isi hati, dan isi pikirannya sendiri.
 
Orang-orang yang mendisiplinkan diri, untuk tetap menyadari sepenuhnya isi hati, dan isi pikirannya sendiri, adalah orang-orang yang melepaskankan dirinya dari penghambaan terhadap dunia (materi), dan mengikatkan hati, dan pikirannya untuk patuh terhadap nilai-nilai kebaikan, moralitas, dan ketuhanan. Keyakinan, dan kepatuhan terhadap Tuhan yang paling benar di alam semesta ini, akan menjadikan seseorang memiliki kekuatan telepati tingkat tinggi.
 
'''Telepati''' tidak akan dikuasai oleh orang-orang yang berfaham materialis, sekuler, atheis, hedonis, liberalis, permisif, hipokrit, dan sejenisnya.
 
Inilah sebuah '''fakta ilmiah''', bahwa orang-orang yang mengikatkan hati, dan pikirannya terhadap nilai-nilai kebaikan, moralitas dan ketuhanan yang paling benar, akan memiliki '''kekuatan dahsyat''' dalam kehidupannya.
 
== Jenis-jenis Telepati ==
=== Telepati Satu Arah ===
Telepati satu arah terjadi, jika seseorang yang memiliki kemampuan telepati, melakukan telepati kepada seseorang yang tidak memiliki kemampuan telepati.
 
=== Telepati Dua Arah ===
Telepati dua arah terjadi, jika telepati dilakukan oleh ke dua belah pihak yang keduanya menguasai telepati.
 
== Bagian-bagian Telepati ==
Menurut Dahlan Guru seorang ahli telepati dunia yang berasal dari '''Indonesia''', bagian-bagian telepati adalah sebagai berikut:
 
===Membisikkan, Mengendalikan Hati, dan Pikiran Orang Lain===
Baris 30 ⟶ 31:
Ketika Si A fokus mengingat Si B berarti Si A '''menghubungkan pikirannya''' dengan Si B. Pada saat itu Si A dapat membisikkan ke dalam pikiran Si B "Si A orang yang baik". Pada saat itu pula Si A dapat mengirimkan "lintasan gambar prilaku dirinya yang baik" kepada si B. Si B menganggap isi pikirannya berasal dari diri sendiri, padahal isi pikirannya berasal dari Si A yang dikirimkan melalui telepati.
 
Ketika Si A merasakan sedalam-dalamnya hati/perasaan Si B berarti Si A sedang '''menyatukan hati/perasaannya''' dengan Si B. Pada saat itu Si A harus merasakan sedalam dalamnya bahwa perasaan hati Si B luluh dan sangat menyukai dirinya. Si B menganggap hati dan perasaan yang muncul berasal dari dirinya sendiri, padapadahal isi hati dan perasaannya berasal dari si A yang dikirimkan melalui telepati.
 
'''Agar si B melakukan apa yang ada dalam hati dan pikirannya, maka si A harus melakukannya telepati kepada Si B secara terus menerus'''.