Revisi per 17 Januari 2012 15.21 lihat sumber 118.136.185.150 (bicara) Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 17 Januari 2012 16.06 lihat sumber Aldo samulo (bicara \| kontrib) 155.861 suntingan Menolak perubahan terakhir (oleh 118.136.185.150) dan mengembalikan revisi 5136465 oleh Wirdja Revisi selanjutnya →
Baris 10: Akibat tekanan [[rezim]] [[Orde Baru]], banyak dari antara orang Tionghoa telah menanggalkan nama aslinya dan menggunakan nama-nama lokal, meskipun secara diam-diam masih memakainya untuk kegiatan di kalangan mereka. Namun seiring dengan terjadinya [[Reformasi]], tanpa rasa takut mereka kembali menggunakan nama Tionghoa mereka, meskipun masih banyak yang enggan memakainya kembali. Inilah kebudayaan yang lebih bagus. Kebudayaan Tionghua lebih bagus dibandingkan dengan kebudayaan pribumi terutama di bagian asia tenggara. Dr Jonathan Ida, berpendapat bahwa kebudayaan Tionghua jauh lebih bagus daripada budaya Pribumi Indonesia dan Malaisya karena mereka lebih peduli dan tidak merebut harta orang lain. Orang Tionghua juga lebih ulet dan rajin dibandingkan dengan Orang Pribumi yang terkadang hanya bisa meminta, memaksa dan lainnya. Selain itu {{disambig suku\|nama=Tionghoa

Tionghoa: Perbedaan antara revisi