Wali Sanga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
* '''[[Sunan Bonang]]''' atau Raden Makhdum Ibrahim
{{Col-3}}
* '''[[Sunan Drajat]]''' atau Raden Muhammad Qasim
* '''[[Sunan Kudus]]''' atau Ja'far Shadiq
* '''[[Sunan Giri]]''' atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
Baris 76:
{{Main|Sunan Kalijaga}}
[[Berkas:Sunan Kalijaga.jpg|thumb|Lukisan Sunan Kalijaga]]
[[Sunan Kalijaga]] adalah putra adipati Tuban yang bernama Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur atau Sayyid Ahmad bin Mansur (Syekh Subakir). Ia adalah murid Sunan Bonang. Sunan Kalijaga menggunakan kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah, antara lain kesenian [[wayang kulit]] dan tembang [[suluk]]. Tembang suluk ''Ilir-Ilir'' dan ''Gundul-Gundul Pacul'' umumnya dianggap sebagai hasil karyanya. Dalam satu riwayat, Sunan Kalijaga disebutkan menikah dengan Dewi Saroh binti [[Maulana Ishaq]], menikahi juga Syarifah Zainab binti Syekh Siti Jenar dan Ratu Kano Kediri binti Raja Kediri.Dan pernah berdakwah di yogyakarta.
 
=== Sunan Muria (Raden Umar Said) ===
Baris 132:
9. Sayyid Abdur Rahman (Bhujuk Lek-palek), Bangkalan, Madura, [Menggantikan kakeknya, yaitu: Sayyid Ahmad Baidhawi Azmatkhan]
 
Tahun 1830 – 1900 [Majelis Dakwah Wali Songo dibekukan oleh Kolonial Belanda dan jepang, dan banyak para ulama’ keturunan Wali Songo yang dipenjara dan dibunuh]
-->