Kota Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Menolak perubahan terakhir (oleh 110.136.158.130) dan mengembalikan revisi 5180272 oleh Relly Komaruzaman
Baris 118:
| colspan="13" style="text-align:center;font-size:90%;"|<small>Sejarah kependudukan kota Bandung<br />'''Sumber:'''<ref name="BPS">jabar.bps.go.id [http://jabar.bps.go.id/Tabel/penduduk/JumlahPenduduk.html Jumlah Penduduk Kota Bandung]</ref>
|}
Kota Bandung merupakan kota terpadat di Jawa Barat, dan merupakan kota terbesar ketigakeempat di [[Indonesia]] setelah [[Jakarta]], [[Surabaya]] dan [[SurabayaMedan]]. Sedangkan wilayah [[Bandung Raya]] ([[Wilayah Metropolitan Bandung]]) merupakan metropolitan terbesar ketiga di Indonesia setelah [[Jabodetabek]] dan [[Gerbangkertosusila]]. Sekitar 76,53% penduduk Kota Bandung adalah etnis [[suku Sunda|Sunda]]. Diikuti oleh [[suku Jawa]] (12,68%) yang kebanyakan berasal dari [[Jawa Tengah]].<ref>Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Ananta; Indonesia's Population: Ethnicity and Religion in a Changing Political Landscape, Institute of Southeast Asian Studies, Singapore, 2003</ref> Orang-orang Sumatera, terutama [[orang Minang]] dan [[Suku Batak|Batak]] merupakan etnis minoritas yang cukup besar di kota ini.<ref>Mely G. Tan, Budi Suradji; Ethnicity and fertility in Indonesia; Singapura, 1985</ref>
 
Pertambahan penduduk kota Bandung awalnya berkaitan erat dengan adanya sarana transportasi [[Kereta api]] yang dibangun sekitar tahun [[1880]] yang menghubungkan kota ini dengan [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] (sebelumnya bernama [[Batavia]]).<ref name="Edi"/> Pada tahun [[1941]] tercatat sebanyak 226.877 jiwa jumlah penduduk kota ini<ref name="Oey">Oey E., (2001), ''Java'', Tuttle Publishing, ISBN 962-593-244-5</ref> kemudian setelah peristiwa yang dikenal dengan ''Long March Siliwangi'', penduduk kota ini kembali bertambah dimana pada tahun [[1950]] tercatat jumlah penduduknya sebanyak 644.475 jiwa.<ref>Sariyun, Y., Martodirdjo, H.S., (1993), ''Pembinaan disiplin di lingkungan masyarakat kota di Jawa Barat'', Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.</ref>