Kentungan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anashir (bicara | kontrib)
k ←Suntingan 118.96.135.220 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: menghilangkan kategori [ * ]
Baris 1:
[[Berkas:Kentongan.jpg|thumb|Kentongan]]
[[Berkas:Wooden slit drums from Vanuatu, Bernice P. Bishop Museum.JPG|right|thumb|Kentongan dari [[Vanuatu]], [[Kepulauan Pasifik]].]]
 
'''Kentongan''' atau yang dalam bahasa lainnya disebut [[jidor]] adalah [[alat]] [[pemukul]] yang terbuat dari [[batang]] [[bambu]] atau batang [[kayu]] jati yang dipahat.
Baris 12 ⟶ 11:
 
== Cara Memainkan ==
Kentongan merupakan alat komunikasi zaman dahulu yang dapat berbentuk tabung maupun berbentuk lingkaran dengan sebuah lubang yang sengaja dipahat di tengahnya.{{fact}} Dari lubang tersebut, akan keluar bunyi-bunyian apabila dipukul.{{fact}} Kentongan tersebut biasa dilengkapi dengan sebuah tongkat pemukul yang sengaja digunakan untuk memukul bagian tengah kentongan tersebut untuk menghasilkan suatu suara yang khas.{{fact}} Kentongan tersebut dibunyikan dengan [[irama]] yang berbeda-beda untuk menunjukkan kegiatan atau peristiwa yang berbeda.{{fact}} Pendengar akan paham dengan sendirinya [[pesan]] yang disampaikan oleh kentongan tersebut. {{fact}}
 
== Manfaat Kentongan ==
Awalnya, kentongan digunakan sebagai alat pendamping [[ronda]] untuk memberitahukan adanya pencuri atau bencana alam.{{fact}} Dalam masyarakat pedalaman, kentongan seringkali digunakan ketika [[suro-suro]] kecil atau sebagai pemanggil masyarakat untuk ke masjid bila jam salat telah tiba.{{fact}} Namun, kentongan yang dikenal sebagai [[teknologi]] [[tradisional]] ini telah mengalami transformasi fungsi.<refdizaman name="zaman">[http://www.beritajogja.com/berita/2009-06/di-zaman-modern- kentongan- masih- eksis- sebagai- alat- komunikasi Situs Berita Jogja: Di zaman modern kentongan masih eksis sebagai alat komunikasi]</ref> Dalam masyarakat modern, kentongan dijadikan sebagai salah satu alat yang efektif untuk mencegah [[demam berdarah]].<ref name="zaman"/> Dengan kentongan, monitoring terhadap pemberantasan sarang nyamuk pun dilakukan.{{fact}} Dalam masyarakat tani, seringkali menggunakan kentongan sebagai alat untuk mengusir [[hewan]] yang merusak tanaman dan padi warga. {{fact}}
 
=== Kelebihan ===
Kentongan dengan bahan pembuatan dan ukurannya yang khas dapat dijadikan barang koleksi peninggalan [[seni]] [[budaya]] masa lalu yang dapat dipelihara untuk meningkatkan pemasukan negara.<ref name="Ensiklopedi"/> Kentongan dengan bunyi yang khas dan permainan yang khas menjadi sumber penanada tertentu bagi masyarakat sekitar.{{fact}} Selain itu, kentongan merupakan peninggalan asli bangsa Indonesia dan memiliki nilai sejarah yang tinggi.{{fact}} Perawatannya juga sederhana, tanpa memerlukan tindakan-tindakan khusus. {{fact}}
 
=== Kelemahan ===
Kentongan masih banyak kita temui dalam masyarakat [[modern]], namun fungsi kentongan sebagai alat komunikasi tradisional memiliki sejumlah kekurangan yang menyebabkan tergesernya kentongan tersebut dengan [[teknologi]] modern.<ref name="Bentuk"/> Kegunaan kentongan yang sederhana dan jangkauan [[suara]] yang sempit menyebabkan kentongan tidak menjadi alat komunikasi utama dalam dunia modern ini.{{fact}}
 
=== Era Globalisasi ===
Di era globalisasi sekarang ini alat komunikasi telah berkembang jauh melebihi batasan pemikiran sebagian besar manusia.
Ketiadaan batasan ruang dan waktu membuat orang berlomba-lomba menciptakan beragam penemuan yang lebih praktis dan lebih luas jangkauannya.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
<!--sembunyikan
3. Soelaiman, M. Munandar. 1998. ''Dinamika Masyarakat Transisi: Mencari Alternatif Teori Sosiologi dan Arah Perubahan.'' Jakarta: Pustaka Pelajar.
<ref name="Dinamika>Soelaiman, M. Munandar. 1998. ''Dinamika Masyarakat Transisi: Mencari Alternatif Teori Sosiologi dan Arah Perubahan.'' Jakarta: Pustaka Pelajar.</ref>
 
4. Widagdo. 2000. ''Desain dan kebudayaan.'' Jakarta: Depdiknas.
 
5. Yunus, Ahmad, Anto Achadiyat, dan Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-nilai Budaya (Indonesia). 1994. ''Nilai dan Fungsi Kentongan pada Masyarakat Bali.'' Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya Pusat.-->
 
[[Kategori:Alat tradisional]]
[[Kategori:Komunikasi]]
 
[[bg:Слит-дръм]]
[[bjn:Talotok]]
[[en:Slit drum]]
[[es:Tambores de hendidura]]
[[fr:Tambour à fente]]
[[ja:木鼓]]
[[map-bms:Kenthongan]]
[[nl:Spleettrommel]]
[[pt:Tambor de fenda]]
[[ru:Щелевой барабан]]