Toledot: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
|align="right"|1||{{Alkitab|Kejadian 2:4}}||"Demikianlah riwayat (langit dan bumi ...)"||<big>אלה תולדות</big>||''el'h tol'dot''
|-
|align="right"|2||{{Alkitab|Kejadian 5:1}}||"Inilah daftar keturunan (Adam)"||align="right"|<big>זה ספר תולדת</big>||''z'h s'pf'r tol'd't''
|-
|align="right"|3||{{Alkitab|Kejadian 6:9}}||"Inilah riwayat (Nuh)"||align="right"|<big>אלה תולדת</big>||''el'h tol'd't''
Baris 42:
 
==Ditulis dalam sejumlah lempengan (tablet)==
Adanya formula “toledot” ini menunjukkan bahwa tulisan-tulisan dalam [[kitab Kejadian]] itu merupakan gabungan dari berbagai prasasti yang ditulis dalam sejumlah lempengan tablet. Misalnya di {{Alkitab|Kejadian 5:1}} dalam bahasa aslinya ditulis "זה ספר תולדת אדם" (''zeh se·fer tow·l·dot a·dam'', “inilah kitab riwayat Adam”). Kata “kitab” ini dalam bahasa Ibrani adalah "ספר" (''sefer''), yang berarti "catatan tertulis", atau sebagaimana diterjemahkan oleh F. Delitzsch sebagai "akhir tulisan"<ref>Franz Delitzsch (1813-1890), as quoted by Wiseman, Ancient Records, 67. Bagi mereka yang beranggapan keliru bahwa tidak ada catatan kelahiran dan kematian di zaman purba, kami anjurkan melihat kitab Kejadian pasal 5. Catatan keluarga yang dipelihara pada zaman lampau tidak memuat banyak hal selain catatan kelahiran, perkawinan dan kematian.</ref>
Septuaginta menterjemahkan “toledot” pertama di {{Alkitab|Kejadian 2:4}} sebagai: "αυτη η βιβλος γενεσεως ουρανου και γης" (''autē ē biblos geneseōs ouranou kai gēs'', "inilah kitab dari penciptaan langit dan bumi"). Dari fakta ini, Wiseman mengambil kesimpulan bahwa : "Kita harus menyadari bahwa 'kitab” di zaman kuno adalah “lempengan /tablet” dan bahwa catatan awal dalam kitab Kejadian itu berbentuk tulisan, bukan sebagaimana yang dibayangkan, disampaikan kepada Musa dari cerita mulut ke mulut”
Penelitian lebih lanjut dari nama orang yang disebut setelah kata “toledot” menunjukkannya sebagai pemilik atau penulis dari lempengan itu, bukan sejarah mengenai orang itu. Jadi "inilah riwayat Nuh" ({{Alkitab|Kejadian 6:1}}) bukanlah “inilah sejarah tentang Nuh” melainkan “inilah sejarah yang ditulis oleh Nuh”. Seakan-akan merupakan tanda tangan dari Nuh pada lempengan catatan yang ditulisnya.<ref name="Mackey"/>
 
==Kata kunci==
Baris 92:
 
===Judul dan penanggalan lempengan===
Pada lempengan dengan [[kuneiform|tulisan paku (kuneiform)]], '''judul''' diambil dari kata pertama catatan itu. Dengan cara serupa, orang Israel menyebut setiap dari 5 kitab pertama [[Alkitab Ibrani]] (= [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]) dengan judul yang diambil dari kata-kata pembuka, misalnya Kitab Kejadian disebut "''Bereisyit''", kata bahasa Ibrani untuk “pada mulanya”. Wiseman menerangkan dengan teliti bahwa praktek ini dilakukan untuk mengidentifikasi beberapa lempengan merupakan satu rangkaian, karena beberapa kata pertama mereka diulangi dalam colofon (atau halaman judul) lempengan berikutnya., mirip dengan cara penulisan judul suatu bab di bagian atas dari tiap halaman bab itu pada buku-buku modern. Dengan cara inilah rangkaian lempengan-lempengan yang membentuk kitab Kejadian dapat dihubungkan satu dengan yang lain.<ref name="Wiseman_Ancient"/>
 
Disamping judul, lempengan juga mengandung tanggal, sebagaimana juga ditemukan di prasasti lain.<ref>Wiseman, Ancient, 82. Mengenai formula penulisan tanggal, lihat: Francis R. Steele, The Date Formulae of Shu-Ilishu of Isin in BASOR, No. 122, April 1951, p. 45-49. Pengarang menyebut 10 contoh.</ref> Setelah catatan ditulis dan nama penulis diterakan, juga menjadi kebiasaan untuk memberi tanggal sederhana. Baru kemudian hal ini dihubungkan dengan tahun pemerintahan raja.
Baris 101:
!Ayat Alkitab!!Catatan Tempat
|-
|{{Alkitab|Kejadian 25:11}}||"dan Ishak diam dekat sumur [[Lahai-Roi]]"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 36:8}}||"menetaplah Esau di pegunungan [[Seir]]"
|-
|{{Alkitab|Kejadian 37:1}}||"[Yakub] diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan"
Baris 110:
 
==Kisah Air Bah==
Dalam cerita air bah, Graf-Wellhausen mengidentifikasi 2 narator, sedangkan Jean Astruc menemukan 3 narator dalam catatan Kejadian pasal 7. Dari toledot di akhir pasal itu, dilihat bahwa lempengan 4 ditulis dan dimiliki oleh ketiga putra Nuh, yaitu [[Sem]], [[Ham]] dan [[Yafet]]. Jadi merupakan catatan saksi mata, apalagi karena mereka termasuk 8 orang yang benar-benar mengalami hal itu. Jean Astruc melihat bahwa ada 3 “kisah” yang berulang dalam cerita air bah ini, misalnya pada [[Kejadian 7]]:
*{{Alkitab|Kejadian 7:18}}: "Ketika <u>air</u> itu makin <u>bertambah-tambah</u> dan naik dengan hebatnya di atas bumi...".
*{{Alkitab|Kejadian 7:19}}: "Dan <u>air</u> itu sangat hebatnya <u>bertambah-tambah</u> meliputi bumi...".
Baris 119:
*{{Alkitab|Kejadian 7:23}}: "Demikianlah dihapuskan Allah <u>segala yang ada</u>, segala yang di muka <u>bumi</u>".
Hal in dapat dijelaskan dari 2 fakta penting yang dikemukakan oleh Wiseman:
#Akhir dari lempengan ini menunjukkan ada lebih dari satu orang yang menulis kisah ini, karena inilah sejarahriwayat "ketiga putra Nuh".
#Berbagai pengulangan dalam kisah ini mencerminkan gabungan kesaksian sejumlah saksi mata.<ref name="Wiseman_Ancient"/>
Sejumlah pakar beranggapan cerita ini meminjam dari mitos Babel, tetapi dari perbandingan dokumen itu dengan cerita Alkitab, nyatalah bahwa dokumen dari Alkitab lebih sederhana dan berisi fakta yang lebih konkrit daripada kisah supernatural di dokumen Babel.