Daftar episode OB: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Daftar Episode: +list |
→Daftar Episode: +list |
||
Baris 58:
|Sayuti mulai Nakal
|Ma’il menantang Sayuti untuk taruhan kecil-kecilan ketika melihat Saschya datang dan menyela antrian absen.Sayuti awalnya tidak mau tapi lama-lama dia mau juga. Pada awalnya Sayuti menang taruhan siapa yang paling dulu sampai pantry. Tapi Ma’il mengajak taruhan lagi tebak-tebakan cutex yang akan dipakai oleh Saschya besok. Sementara itu, Gusti sedang merayu Pak Hendra untuk meminjam uang di toilet, Tetapi Pak Hendra tidak mau meminjamkan dan malah masuk ke WC, Gusti yang kecewa juga ikut masuk ke WC dan tetap merayu Hendra. Hendra yang tetap tidak mau meminjamkan uang, menyarankan untuk meminjam ke Pak Taka. Ketika sedang membicarakan Pak Taka, Mereka tidak tahu bahwa Pak taka sudah masuk ke Toilet dan mendengar pembicaraan mereka. Akhirnya Pak Taka menghukum Gusti Push Up 50 kali. Sayuti dan Ma’il masih berkompetisi untuk memenangkan taruhan, diam-diam mereka merayu Saschya untuk memakai warna cutex sesuai dengan apa yang mereka pertaruhkan. Ketika ketahuan Saschya, Pak Taka menghukum Ma’il dan Sayuti dengan cara jewer-jeweran.
|-
|10
|
|Siaran Ulangan Episode 5
|Sinopsis Episode 5
|-
|11
|
|Sayuti Dimana
|Sayuti disuruh mengambilkan HP Ma’il di mobil. Ketika akan menggunakan lift untuk naik, Sayuti bertemu dengan Susi yang ingin ikut Sayuti naik. Tiba-tiba lift yang mereka gunakan rusak dan macet ditengah-tengah. Sayuti dan Susi yang panik menggedor-gedor pintu lift, tapi tidak ada yang mendengar. Ma’il kebingungan mencari Sayuti yang tiba-tiba menghilang tanpa jejak, tidak ada orang yang melihat Sayuti, karena Sayuti tidak ada, terpaksa Ma’il yang mengerjakan seluruh tugas yang biasanya dilakukan Sayuti dari mulai mengantarkan air minum sampai mengambil galon. Tapi Ma’il masih terus mencari Sayuti sampai ke parkiran mobil,tetapi tetap tidak ketemu. Sementara itu Sayuti yang terjebak di dalam lift bersama Susi, menghabiskan waktu dengan mengobrol banyak hal dan bermain catur jawa sampai akhirnya lift bisa diperbaiki lagi.
|-
|12
|
|Titip Absen membawa bencana
|Pak Taka menegur Gusti yang telat datang ke kantor dan akan menghukum Gusti. Tapi Gusti beralasan bahwa sebenarnya dia sudah datang dari pagi, tapi pergi ke Produksi terlebih dahulu. Pak Taka yang tidak percaya lalu mengecek kartu absen Gusti, dan ternyata di kartu absen tertera kalau Gusti memang datang pagi. Tetapi dibalik itu ternyata Gusti menitip diabsenkan kepada Susi. Susi yang takut ketahuan Pak Taka, menolak untuk mengabsenkan Gusti lagi. Gusti lalu menitip absen ke Sayuti, tapi ketika Sayuti menolak, Odah mendengar dan malah menjadikan itu usaha untuk mendapatkan uang banyak. Odah lalu mendata orang-orang yang ingin menitip absen dan mau membayarnya. Tapi tanpa disangka ternyata usaha Odah ketahuan Pak Taka, dan Odah pun dihukum.
|-
|13
|
|Devide et Impera
|Odah sedang kesal dengan Sayuti yang terkesan tidak mau membantu Odah. Padahal saat itu Sayuti sedang sibuk membuat minuman untuk tamu Pak Taka.Tapi Odah yang sudah keburu sakit hati rupanya ingin membalas Sayuti dengan menyampaikan berita bohong ke Ma’il bahwa Sayuti mengadukan Ma’il sering main internet ke Saschya. Ma’il yang marah mencari Sayuti ke mana-mana di seluruh kantor tapi tidak ketemu karena Sayuti sedang membeli makanan untuk para karyawan. Tahu bahwa Ma’il belum juga menemukan Sayuti, Odah kembali memanas-manasi Ma’il bahwa sayuti mengatakan bapaknya Ma’il kaya karena korupsi. Ma’il yang makin marah akhirnya bertemu dengan Sayuti dan langsung berantem. Semua orang yang ada di HRD heboh dan menyoraki Ma’il dan Sayuti. Setelah dipisahkan ternyata baru ketahuan bahwa biang keladi dari semuanya adalah Odah yang mengadu domba Ma’il dan Sayuti.
|-
|14
|
|Siaran Ulangan Episode 3
|Sinopsis Episode 3
|-
|15
|
|Bisnis Kertas Bekas
|Ma’il punya bisnis baru yaitu menjual koran bekas yang tidak dipakai lagi di Kantor. Setiap ada majalah atau koran yang terlihat menganggur pasti langsung diambil oleh Ma’il untuk dijual. Gusti mengeluh karena kehilangan majalahnya, Pak Taka juga mengeluh karena kehilangan koran baru yang belum dibacanya. Demikian juga Pak Hendra yang kehilangan beberapa berkas kerja kantor. Ternyata semuanya diambil oleh Susi yang juga ingin menyaingi usaha Ma’il untuk menjual koran. Ma’il dan Susi bersaing untuk mendapatkan kertas bekas yang paling banyak. Sampai Ma’il berusaha untuk mencuri naskah crew yang sedang shooting di lobby utama. Susi dan Ma’il bertengkar karena berebut majalah bekas sampai mengganggu shooting. Ma’il dan Susi pun terus berebutan majalah bekas sampai malam hari.
|}
|