Maoisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6:
Di RRT, pemikiran Mao Zedong adalah bagian dari doktrin resmi Partai Komunis Tiongkok, namun sejak [[1978]], permulaan pembaruan [[Deng Xiaoping]] yang berorientasi [[ekonomi pasar]], dengan konsep tampilnya ke barisan depan "[[sosialisme dengan ciri khas Tiongkok]]" dalam politik, diberlakukanlah [[pembaruan ekonomi Tiongkok]], dan definisi resmi serta pernaan [[ideologi]] asli Mao di RRT secara radikal telah diubah dan dikurangi (lihat ''[[Sejarah Tiongkok]]''). Di luar RRT, istilah ''Maoisme'' digunakan sejak [[1960-an]], biasanya dalam pengertian yang negatif, untuk menggambarkan partai-partai atau orang-orang yang mendukung Mao Zedong dan bentuk [[komunisme]]nya. Sejak kematian Mao dan pembaruan oleh Deng, kebanyakan partai yang secara tegas menyebut dirinya "Maois" telah lenyap, namun berbagai kelompok komunis di seluruh dunia, khususnya yang bersenjata seperti [[Partai Komunis India (Maois)]], [[Partai Komunis Nepal (Maois)]] dan [[Tentara Rakyat Baru]] di [[Filipina]], terus memajukan gagasan-gagasan Maois dan memperoleh perhatian pers karenanya. Kelompok-kelompok ini biasanya berpendapat bahwa gagasan-gagasan Mao telah dikhianati sebelum sempat sepenuhnya atau dengan semestinya diterapkan.
 
Maoisme dan turunannya dengan kuat mendukung [[Uni Soviet]] dari era pra-[[Nikita Khruschev]] dan menganggap perkembangan dari [[Bahasa Rahasia]] telah memulai "[[revisionisme]]" dan "[[imperialisme-sosial]]" negara itu. <!--Biasanya orang menganggap bahwa kaum Maois mengikutimengambil garis politik yang [[anti-revisionis]] dan yang umumnya lebih [[militan]] sehinggadaripada "[[ko-eksistensi damai]]" yang diajukan oleh Soviet dan para pengikutnya setelah 1956. TraditionallyBiasanya mostkebanyakan MaoistsMaois have deemedmenganggap [[Joseph Stalin]] assebagai thepemimpin lastsosialis truesejati socialistterakhir leaderdari of theUni Soviet Union.
 
==Maoist theoryTeori Maois ==
Berbeda dengan bentuk-bentuk [[Marxisme-Leninisme]] yang lebih awal, di mana kaum [[proletar]] perkotaan dianggap sebagai sumber utama revolusi, dan daerah pedesaan pada umumnya diabaikan, Mao memusatkan perhatian pada kaum buruh-tani sebagai kekuatan revolusioner yang utama, yang, menurutnya, dapat ''dipimpin'' oleh kaum proletari dan [[pengawal]]nya, PKT. Model untuk ini adalah for [[perang rakyat berkepanjangan]] yang dilakukan oleh komunis Tiongkok di pedesaan pada 1920-an dan 1930-an, yang akhirnya mengantarkan PKT ke tampuk kekuasaan. Lebih jauh, berbeda dengan bentuk-bentuk Marxisme-Leninisme lain di mana pembangunan industri besar-besaran dipandang sebagai suatu kekuatan positif, Maoisme menjadikan pembangunan pedesaan keseluruhan sebagai prioritasnya. Mao merasa bahwa strategi ini masuk akal di masa tahap-tahap awal sosialisme di sebuah Negara di mana kebanyakan rakyatnya adalah buruh-tani.
Unlike the earlier forms of [[Marxism-Leninism]] in which the urban [[proletariat]] was seen as the main source of revolution, and the countryside was largely ignored, Mao focused on the peasantry as the main revolutionary force which, he said, could be ''led'' by the proletariat and its [[vanguard]], the CCP. The model for this was the Chinese communist rural [[Protracted People's War]] of the 1920s and 1930s, which eventually brought the CCP to power. Furthermore, unlike other forms of Marxism-Leninism in which large-scale industrial development was seen as a positive force, Maoism made all-round rural development the priority. Mao felt that this strategy made sense during the early stages of socialism in a country in which most of the people were peasants.
Unlike most other political ideologies, including other [[socialist]] and Marxist ones, Maoism contains an integral [[military]] doctrine and explicitly connects its political ideology with [[military strategy]]. In Maoist thought, "political power comes from the barrel of the gun" (one of Mao's quotes), and the [[peasantry]] can be mobilized to undertake a "[[people's war]]" of armed struggle involving [[guerrilla warfare]] in three stages.
 
Berbeda dengan kebanyakan ideology politik lainnya, termasuk ideologi [[sosialis]] dan Marxis, Maoisme mengandung doktrin [[militer]] yang integral dan secara eksplisit menghubungkan ideologi politiknya dengan [[strategi militer]]. Dalam pemikiran Maois, "kekuasaan politik berasal dari moncong senapan " (salah satu kutipan ucapan Mao), dan kaum [[buruh-tani]] dapat dimobilisasi untuk melakukan "[[perang rakyat]]" dalam perjuangan bersenjata yang melibatkan [[perang gerilya]] dalam tiga tahap.
The first stage involves mobilizing and organizing the peasantry. The second stage involves setting up rural base areas and increasing coordination among the [[guerrilla warfare|guerrilla]] organizations. The third stage involves a transition to [[conventional warfare]]. Maoist military doctrine likens guerrilla fighters to fish swimming in a sea of peasants, who provide logistical support.
 
Tahap pertama melibatkan mobilisasi dan pengorganisasian kaum buruh-tani. Tahap kedua melibatkan pembanugnan wilayah basis di pedesaan dan peningkatan koordinasi di antara organisasi-organisasi [[perang gerilya|gerilya]]. Tahap ketiga melibatkan transisi ke [[perang konvensional]]. Doktrin militer Maois menyamakan pejuang gerilya dengan ikan yang berenang di sebuah lautan yang penuh dengan buruh tani, yang memberikan dukungan logistik.
Maoism emphasizes "revolutionary mass mobilization" (physically mobilizing the vast majority of a population in the struggle for socialism), the [[New Democracy (concept)|concept of New Democracy]], and the [[Theory of Productive Forces]] as applied to village-level industries independent of the outside world (''see [[Great Leap Forward]]''). In Maoism, deliberate organizing of massive military and economic power is necessary to defend the revolutionary area from outside threat, while [[centralization]] keeps corruption under supervision, amid strong control, and sometimes alteration, by the revolutionaries of the area's [[arts]] and [[sciences]].
 
Maoisme menekankan "mobilisasi massa yang revolusioner " (secara fisik memobilisasi sebagian besar penduduk dalam perjuangan demi sosialisme), [[Demokrasi Baru (konsep)|konsep tentang Demokrasi Baru]], dan [[Teori Angkatan Produktif]] sebagaimana yang diterapkan dalam industri-industri tingkat desa yang tidak tergantung dengan dunia luar (''lihat [[Lompatan Jauh ke Depan]]''). Dalam Maoisme, pengorganisasin yang cermat atas kekuatan militer dan ekonomi yang besar adalah perlu untuk mempertahankan wilayah revolusi dari ancaman luar, sementara [[sentralisasi]] menjaga agar korupsi dapat terus diawasi, di tengah-tengah kontrol yang kuat, dan kadang-kadang perubahan, melalui kaum revolusioner di ranah [[seni]] dan [[ilmu pengetahuan]].
A key concept that distinguishes Maoism from most other left-wing ideologies (save for mainstream [[Marxism-Leninism]]) is the belief that the [[class struggle]] continues throughout the entire socialist period, as a result of the fundamental [[antagonistic contradiction]] between [[capitalism]] and [[communism]]. Even when the [[proletariat]] has seized state power through a socialist [[revolution]], the potential remains for a [[bourgeoisie]] to restore capitalism. Indeed, Mao famously stated that "the bourgeoisie [in a socialist country] is right inside the Communist Party itself", implying that corrupt Party officials would subvert socialism if not prevented. This was officially the main reason for the [[Great Proletarian Cultural Revolution]], in which Mao exhorted the public to "Bombard the [Party] headquarters!" and wrest control of the government from bureaucrats (such as [[Liu Shaoqi]] and [[Deng Xiaoping]]) perceived to be on the capitalist road.
 
<!--A key concept that distinguishes Maoism from most other left-wing ideologies (save for mainstream [[Marxism-Leninism]]) is the belief that the [[class struggle]] continues throughout the entire socialist period, as a result of the fundamental [[antagonistic contradiction]] between [[capitalism]] and [[communism]]. Even when the [[proletariat]] has seized state power through a socialist [[revolution]], the potential remains for a [[bourgeoisie]] to restore capitalism. Indeed, Mao famously stated that "the bourgeoisie [in a socialist country] is right inside the Communist Party itself", implying that corrupt Party officials would subvert socialism if not prevented. This was officially the main reason for the [[Great Proletarian Cultural Revolution]], in which Mao exhorted the public to "Bombard the [Party] headquarters!" and wrest control of the government from bureaucrats (such as [[Liu Shaoqi]] and [[Deng Xiaoping]]) perceived to be on the capitalist road.
 
This is akin to the "Stalinist" theory of the [[aggravation of class struggle under socialism]].