Talaga Remis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10:
== Sejarah ==
[[File:Talaga remis3.jpg|thumb|Pohon rindang di sekitar
Menurut cerita yang berkembang secara lisan, asal muasal hutan Wisata
Pada waktu Sultan Cirebon dan keluarganya memindahkan pusat kekuasaanya ke Matangaji, Hingga terkenal dengan sebutan Sultan Matangaji, Daerah kekuasaan Sultan Matangaji meliputi daerah Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Indramayu. Sultan Matangaji setiap tahunnya membayar upeti kepada Sultan Mataram yang bernama Sultan Agung turunan dari Amangkurat II, keturunan dari mas Jolang yang berasal dari keturunan Sultan Sutawijaya atau Sultan Pajang pada waktu zaman Jaka Tingkir.
Baris 24:
Peperangan tiada hentinya, maka Sultan Matangaji memanggil mantunya Elang Sutajaya untuk membantu perang menumpas Pangeran Purabaya.
Elang Sutajaya dalam mencari jejak Pangeran Selingsingan sampai di desa dukuh Puntang kecamatan Sumber. Diketahui peperangan sedang berjalan sengit dan seru antara Pangeran Purabaya dan Pageran Selingsingan. Pangeran Selingsingan mundur terus ke Desa Cikalahang, desa Mandala sampai ke Desa Kaduela Kecamatan Mandirancan Kabupaten Kuningan. Saking sedihnya Pangeran Selangsingan menangis karena perperangan tiada akhirnya. Air matanya jatuh ke tanah hingga terjadilah kolam Nilam yang letaknya disebelah
Akhirnya Elang Sutajaya bertemu dengan Pangeran Purabaya lalu beradu ilmu kesaktian, Pangeran Purabaya terdesak dan berhasil dikalahkan. Pengeran Purabaya berkata “Wahai Elang Sutajaya tolonglah aku diberi pengampunan, jangan bunuh aku karena aku adalah manusia biasa yang beragama”, Elang Sutajaya menjawabnya “Kamu bukan manusia yang baik, beberapa tahun kamu berperang dengan Pangeran Selingsingan sedangkan kamu manusia yang mengerti sebagai mahluk sosial yang harus hormat menghormati, tolong menolong dan bantu membantu. Itulah arti hidup manusia, bukan untuk saling membunuh". Elang Sutajaya meneruskan petuahnya bahwa sebagai umat beragama tidak boleh membuat kekacauan dan kejahatan dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.
[[File:Telagaremis2.jpg|thumb|Menyusuri
Setelah selesai mendengarkan petuah Elang Sutajaya Pangeran Selingsingan menangis tidak ada henti-hentinya dari air matanya hingga menjelmalah menjadi kolam
== Objek Wisata ==
|