Talaga Remis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Remove text |
|||
Baris 11:
== Sejarah ==
[[File:Talaga remis3.jpg|thumb|Pohon rindang di sekitar Talaga Remis]]
Menurut cerita yang berkembang secara lisan, asal muasal hutan Wisata Talaga Remis terkait dengan sejarah [[Kesultanan Cirebon]]. Sultan yang berkuasa di [[Cirebon]] pada waktu itu ialah Sultan Giri Laya. Sang Sultan mempunyai seorang puteri yang cantik jelita, bernama Ratna Pandan Kuning. Ratna Pandan Kuning adalah satu-satunya keturunan Sultan, calon penerus tahta [[Kesultanan Cirebon]]. Sang Puteri menarik beberapa kalangan untuk meminangnya, namun beberapa kali pinangan selalu ditolaknya sehingga membuat Sultan kebingungan, apalagi ditengah situasi yang tidak kondusif sedang terjadi pertentangan antara [[Kesultanan Cirebon]] dan [[Kesultanan Mataram]]. Sebenarnya Sultan mempunyai jagoan yang dipersiapkan sebagai calon menantunya yaitu Elang Drajat putra dari Banjar Melati. Dia adalah orang kepercayaan Sultan yang menjadi tameng pertamanya. Sehingga agar tidak terjadi kecemburuan dari orang yang telah meminang Puteri dan setiap orang merasakan keadilan, Sultan Giri Laya mengadakan sayembara percobaan perang. Siapapun yang bisa mengalahkan Elang Drajat, akan dijadikan menantu Sultan Giri Laya atau Dalem Cirebon.
Pada waktu Sultan Cirebon dan keluarganya memindahkan pusat kekuasaanya ke Matangaji, Hingga terkenal dengan sebutan Sultan Matangaji, Daerah kekuasaan Sultan Matangaji meliputi daerah Kabupaten [[Kuningan]], Kabupaten [[Majalengka]] dan Kabupaten [[Indramayu]]. Sultan Matangaji setiap tahunnya membayar upeti kepada [[Sultan Mataram]] yang bernama [[Sultan Agung]] turunan dari [[Amangkurat II]].
|