Kesultanan Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak perubahan terakhir (oleh 182.0.170.79) dan mengembalikan revisi 5092787 oleh Kenrick95Bot |
|||
Baris 42:
Pada awalnya kawasan Banten juga dikenal dengan [[Banten Girang]] merupakan bagian dari [[Kerajaan Sunda]]. Kedatangan pasukan [[Kerajaan Demak]] di bawah pimpinan [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Maulana Hasanuddin]] ke kawasan tersebut selain untuk perluasan wilayah juga sekaligus penyebaran dakwah [[Islam]]. Kemudian dipicu oleh adanya [[Prasasti Perjanjian Sunda-Portugal|kerjasama Sunda-Portugal]] dalam bidang ekonomi dan politik, hal ini dianggap dapat membahayakan kedudukan Kerajaan Demak selepas kekalahan mereka mengusir [[Portugal]] dari [[Melaka]] tahun [[1513]]. Atas perintah [[Trenggana]], bersama dengan [[Fatahillah]] melakukan penyerangan dan penaklukkan [[Jakarta|Pelabuhan Kelapa]] sekitar tahun [[1527]], yang waktu itu masih merupakan pelabuhan utama dari Kerajaan Sunda.<ref>''Sejarah Cirebon'', PT. Balai Pustaka.</ref>
Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di [[Lampung]]. Ia berperan dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut, selain itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan raja ''Malangkabu'' (Minangkabau, [[Kerajaan Inderapura]])
Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya [[Trenggana]],<ref>Fernão Mendes Pinto, Rebecca Catz, (1989), ''The travels of Mendes Pinto'', University of Chicago Press, ISBN 0-226-66951-3.</ref> Banten yang sebelumnya vazal dari Kerajaan Demak, mulai melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. [[Maulana Yusuf dari Banten|Maulana Yusuf]] anak dari Maulana Hasanuddin, naik tahta pada tahun 1570<ref>Hasan Muarif Ambary, Jacques Dumarçay, (1990), ''The Sultanate of Banten'', Gramedia Book Pub. Division, ISBN 979-403-922-5.</ref> melanjutkan ekspansi Banten ke kawasan pedalaman Sunda dengan menaklukkan [[Pakuan Pajajaran]] tahun [[1579]]. Kemudian ia digantikan anaknya [[Maulana Muhammad dari Banten|Maulana Muhammad]], yang mencoba menguasai [[Palembang]] tahun [[1596]] sebagai bagian dari usaha Banten dalam mempersempit gerakan Portugal di [[nusantara]], namun gagal karena ia meninggal dalam penaklukkan tersebut.<ref>Keat Gin Ooi, (2004), ''Southeast Asia: a historical encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor'', Volume 1, ABC-CLIO, ISBN 1-57607-770-5.</ref>
|