Kesultanan Banten: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Iqbal fauzan (bicara | kontrib)
Iqbal fauzan (bicara | kontrib)
Baris 44:
Selain mulai membangun benteng pertahanan di Banten, Maulana Hasanuddin juga melanjutkan perluasan kekuasaan ke daerah penghasil lada di [[Lampung]]. Ia berperan dalam penyebaran Islam di kawasan tersebut, selain itu ia juga telah melakukan kontak dagang dengan raja ''Malangkabu'' (Minangkabau, [[Kerajaan Inderapura]]), [[Munawar Syah dari Inderapura|Sultan Munawar Syah]] dan dianugerahi [[keris]] oleh raja tersebut.<ref>Titik Pudjiastuti, (2000), ''Sadjarah Banten: suntingan teks dan terjemahan disertai tinjauan aksara dan amanat''.</ref>
 
Seiring dengan kemunduran Demak terutama setelah meninggalnya [[Trenggana]],<ref>Fernão Mendes Pinto, Rebecca Catz, (1989), ''The travels of Mendes Pinto'', University of Chicago Press, ISBN 0-226-66951-3.</ref> Banten yang sebelumnya [[vazal]] dari Kerajaan Demak, mulai melepaskan diri dan menjadi kerajaan yang mandiri. [[Maulana Yusuf dari Banten|Maulana Yusuf]] anak dari Maulana Hasanuddin, naik tahta pada tahun 1570<ref>Hasan Muarif Ambary, Jacques Dumarçay, (1990), ''The Sultanate of Banten'', Gramedia Book Pub. Division, ISBN 979-403-922-5.</ref> melanjutkan ekspansi Banten ke kawasan pedalaman Sunda dengan menaklukkan [[Pakuan Pajajaran]] tahun [[1579]]. Kemudian ia digantikan anaknya [[Maulana Muhammad dari Banten|Maulana Muhammad]], yang mencoba menguasai [[Palembang]] tahun [[1596]] sebagai bagian dari usaha Banten dalam mempersempit gerakan Portugal di [[nusantara]], namun gagal karena ia meninggal dalam penaklukkan tersebut.<ref>Keat Gin Ooi, (2004), ''Southeast Asia: a historical encyclopedia, from Angkor Wat to East Timor'', Volume 1, ABC-CLIO, ISBN 1-57607-770-5.</ref>
 
Pada masa [[Pangeran Ratu]] anak dari [[Maulana Muhammad dari Banten|Maulana Muhammad]], ia menjadi [[raja]] pertama di [[Pulau Jawa]] yang mengambil gelar "[[Sultan]]" pada tahun [[1638]] dengan nama [[Bahasa Arab|Arab]] ''Abu al-Mafakhir Mahmud Abdulkadir''. Pada masa ini Sultan Banten telah mulai secara intensif melakukan hubungan diplomasi dengan kekuatan lain yang ada pada waktu itu, salah satu diketahui surat Sultan Banten kepada [[Raja Inggris]], [[James I]] tahun 1605 dan tahun 1629 kepada [[Charles I]].<ref name="Titik"/>