Hadi Sukatno: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tembang Dolanan Anak: merapikan :) |
|||
Baris 116:
'''Lirik Lagu Jaranan''':<br>Jaranan, jaranan jarané jaran Tèji,Sing numpak Mas Ngabèhi, Sing ngiring para abdi,Jrèk jrèk nong, jrèk jrèk gung jrèk è jrèk turut lurung,Gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedhèr,Gedebuk krincing gedebuk krincing thok thok gedebuk jedhèr.
}}
Karya-karyanya pada umumnya bersumber pada dongeng Rakyat tradisional yang diangkat menjadi permainan anak-anak. Sesekali juga di buatnya karya modern seperti untuk peringatan Hari Kartini, Serangan Umum 1 Maret, Hari ABRI, atau yang berlatar belakang perjuangan. Bahkan yang berdialogpun digarapnya, umpamanya untuk penyuguhan di TV, agar dapat berkomunikasi dengan baik, dialognya dengan bahasa Indonesia tetapi iringannya tetap menggunakan gamelan. "Mengapa tidak memakai piano?. Dengan rendah beliau menegaskan; tidak menguasai". Di kelak kemudian hari pada tahun 1991 ide gagasan beliau dilanjutkan oleh putra keduanya [[Ki Priyo Dwiarso]] dibawah pembinaan [[Sri Sultan Hamengkubuwono X]] berupa [[Festival Operet
Tema-tema karyanya senantiasa sama, bahwa kelaliman pasti terkalahkan, dan kebaikan pasti menang. Jangan lupa "Keriangan" yang menjadi ciri utama gairah anak harus diikut sertakan<ref>{{cite book | first=Ki | last=Hadisukatno| title=Permainan Kanak-Kanak Sebagai Alat Pendidikan | publisher=Madjelis-Luhur Taman-Siswa | location=Yogyakarta | year=1952}}</ref>.
|