Gunung Halla: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: es:Hallasan
Cun Cun (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
| map_caption =
| label_position = right
| listing =
| listing = [[List of countries by highest point|Country high point]]<br/>[[Ultra prominent peak|Ultra]]
| location = [[Jeju-do]], [[South Korea Selatan]]
| range =
| lat_d = 33 | lat_m = 21 | lat_s = 42 | lat_NS = N
Baris 21:
| last_eruption = 1007
| first_ascent =
| easiest_route = [[trailpendakian]]s, [[helicopterhelikopter]]
}}
 
Baris 36:
 
== Pemandangan ==
Di gunung ini terdapat [[Gwaneumsa]], kuil Buddhis tertua di pulau ini. Kuil ini pertama kali dibangun pada masa [[Dinasti Goryeo]]. Seperti pada banyak kuil di Korea, Gwaneumsa dimusnahkan dan dibangun kembali pada [[abad ke-20]]. Di luar kuil ini ada sebuah monumen yang memperingati para korban pemberontakan di Jeju yang terjadi antara tahun 1948 dan 1950. Tempat ini merupakan tempat yang paling banyak dikunjungi di Pulau Jeju.
 
Kata Hallasan bermakna "gunung yang dapat menggenggam dan menarik galaksi". Gunung Halla lahir pada Zaman Cenozoikum ketika terjadi letusan masif yang dilontarkan ke udara. Dari letusan kecil dan besar gunung ini, Pulau Jeju ikut berubah bentuk sejak 25.000 tahun yang lalu.
 
Kawasan Gunung Halla terbagi atas beberapa iklim yang berbeda. Puncak gunung mempertahankan iklim dingin, bagian tengah beriklim sedang dan dataran dekat pesisir beriklim subtropis. Hasilnya, puncak Halla diselimuti salju dalam iklim yang keseluruhan bisa dianggap subtropis. Danau di puncak gunung dinamakan Baengnokdam yang bermakna "kolam yang dihuni oleh rusa putih". Pada masa lalu gunung ini memang dihuni rusa, namun kini telah punah. Jenis mamalia yang masih tersisa adalah [[roebuck]].
 
== Referensi ==