Helvy Tiana Rosa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 54:
Meski sudah menulis ratusan cerpen sejak kecil dan remaja, karya-karya Helvy tak kunjung dibukukan hingga 1997. Helvy kerap berupaya mengumpulkan cerpen-cerpennya yang berserakan di berbagai media, terutama di Majalah Annida dan membawanya ke penerbit. Tahun 1995 ia pernah menunggu empat jam di sebuah penerbitan sambil membawa naskahnya dan pulang dengan tangan hampa. Tahun 1996 tanpa sepengetahuan Helvy, cerpen-cerpen Helvy yang berserakan itu diterbitkan oleh Ummah Media, [[Malaysia]] dan diakui sebagai karya dari Ahmad Faris Muda, dosen di [[Universiti Kebangsaan Malaysia]]. Helvy sempat ingin menempuh jalur hukum, namun karena rumit dan berbelit-belit serta membutuhkan biaya untuk pengacara, ia kemudian hanya bisa menuliskan tentang hal tersebut di koran-koran.
Tahun 1997 akhirnya Majalah Annida melalui Penerbit Pustaka Annida dan menerbitkan karya Helvy: Ketika Mas Gagah Pergi. Buku ini membawanya mewakili Indonesia untuk pertama kalinya dalam Short Story Writing Program yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara, 1998. Tahun 1999 Helvy diundang mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara di Johor Bahru, Malaysia, dan Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darussalam (2001). Tahun 2000 cerpen Helvy tentang Aceh: “Jaring-Jaring Merah”yang ditulisnya sebelum reformasi 1998, terpilih sebagai salah satu cerpen terbaik Majalah Horison dalam satu dekade (1990-2000). Tahun 2001 Helvy diundang membacakan puisinya pada acara Baca Puisi Tiga Generasi bersama Toety Herati, Leon Agusta, [[Afrizal Malna]], Isbedy Stiawan dan [[Dorothea Rosa Herliany]]. Pada tahun yang sama Helvy melanjutkan kuliah pascasarjana di Jurusan Ilmu Susastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Indonesia. Salah satu dosen yang mengajarnya adalah penyair terkemuka Indonesia, [[Sapardi Djoko Damono]]. Pada tahun itu pula bersama Taufiq Ismail, [[WS Rendra]], Hamid Jabbar, [[Emha Ainun Najib]] Helvy diundang ke Banda Aceh dalam acara Sastrawan Bicara Siswa Bertanya.
Tahun 2002 ia diundang [[Dewan Kesenian Jakarta]] untuk membacakan cerpen-cerpennya di Taman Ismail Marzuki. Tahun itu juga Helvy berangkat ke Kairo, Mesir untuk mengisi acara Simposium Budaya di Universitas Al Azhar Mesir, bekerjasama dengan [[ Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] [[ICMI]]. Saat itu pula ia meresmikan berdirinya Forum Lingkar Pena [[Mesir]], dengan Ketua [[Habiburrahman El Shirazy]]. Bersama dengan teman-temannya di FLP, Habiburrahman mengikuti workshop penulisan yang waktu itu disampaikan Helvy dan Ahmadun Y. Herfanda, diadakan oleh FLP Mesir dan ICMI.
|