Chiang Mai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rintojiang (bicara | kontrib)
+ foto
Rintojiang (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
[[Image:Chiangmai Thaphae Gate.JPG|thumb|300px|Pintu gerbang Tha Phae, merupakan pintu gerbang utama tembok kota di Chiang Mai]]
 
'''Chiang Mai''' (dalam [[bahasa Thai]] เชียงใหม่), juga seringkali disebut "Chiengmai", adalah kota terbesar ke-2 di [[Thailand]] dan terbesar di [[utara Thailand]]. Terletak di antara pegunungan yang membentuk daerah utara Thailand, Chiang Mai berjarak sekitar 700 kilometer sebelah [[barat laut]] [[Bangkok]].
 
Chiang Mai dilintasi oleh [[Sungai Ping]], yang merupakan salah satu hulu [[Sungai Chao Praya]].
 
== Sejarah ==
 
Chiang Mai didirikan oleh [[Raja Mengrai]] pada tahun [[1926]], menggantikan [[Chiang Rai]] sebagai ibukota [[Kerajaan Lannathai]]. Chiang Mai sendiri berarti ''kota baru'', Raja Mengrai melengkapi ibukota baru ini dengan [[tembok kota]] yang berbentuk bujur sangkar mengelilingi kota tersebut.
 
Seiring dengan melemahnya Kerajaan Lannathai, Chiang Mai beberapa waktu berhasil ditaklukkan dan dikuasai oleh [[Kerajaan Burma]] ataupun [[Kerajaan Ayutthaya]]. Pada tahun [[1767]], perang antara Burma dan Ayutthaya mencapai puncaknya dan mengakibatkan penduduk Chiang Mai mengungsi meninggalkan kota tersebut. Pada kurun tahun [[1776]]-[[1791]], Chiang Mai ditinggalkan hampir seluruh penduduknya. [[Lampang]] menjadi ibukota sementara dari apa yang menjadi sisa Kerajaan Lannathai masa itu.
 
Chiang Mai secara resmi menjadi bagian dari [[Siam]] setelah direbut [[Raja Taksin]] dari Siam yang mengusir kekuatan Burma dari kota tersebut. Chiang Mai tumbuh dan berkembang menjadi pusat kebudayaan, ekonomi dan perdagangan serta mendapatkan posisi fungsionalnya sebagai ibukota tak resmi di utara Thailand dan menjadi kota terpenting di Thailand setelah Bangkok.
 
Penduduk Chiang Mai berbahasa [[Kham Muang]] atau disebut ''Lanna'' di antara mereka.