'''Kabupaten Lima Puluh Kota''' adalah sebuah [[kabupaten]] di [[Provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. [[Ibu kota]] kabupaten ini terletak di [[Sarilamak]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.354,30 km<sup>2</sup> dan berpenduduk sebanyak 311.773 jiwa (sensus penduduk [[2000]]). Kabupaten ini terletak di bagian timur wilayah provinsi Sumatera Barat atau 124 km dari [[Kota Padang]], [[ibu kota]] provinsi.
Kecamatan [[Kapur IX]] merupakan penghasil tanaman [[gambir (tanaman)|gambir]] terbesar di [[Indonesia]]. Gambir bersama dengan [[karet]], [[semen]] dan [[kayu lapis]] termasuk dalam 10 komoditas utama ekspor SumatraSumatera Barat. Tanaman gambir mengandung zat ''katechine'' dan ''tanin'', yang digunakan sebagai bahan baku industri farmasi, kosmetik, penyamak kulit dan industri batik. Volume ekspor gambir provinsi SumatraSumatera Barat tahun 2000 besarnya 1.339.860 kg. Meskipun gambir merupakan salah satu komoditas perkebunan andalan kabupaten 50 Kota, namun yang menjadi tulang punggung perekonomian kabupaten ini adalah tanaman bahan makanan. Perkebunan dan tanaman bahan makanan, keduanya tergolong dalam sektor pertanian, menjadi penyumbang kegiatan ekonomi utama kabupaten ini.
Kabupaten ini tergolong daerah paling makmur di [[SumatraSumatera Barat]]. Bahkan penduduk di Kecamatan Kapur IX disebut-sebut memiliki pendapatan yang setara dengan gaji bulanan para menteri. Hal ini karena masyarakat Kapur IX memiliki mata pencaharian sebagai penghasil [[gambir]] yang langsung diekspor ke [[Singapura]], [[India]], [[Jepang]] dan [[Pakistan]]. Sayangnya pemerintah daerah ini tidak bisa menyediakan sarana infrastruktur yang memadai seperti sarana telekomunikasi, jalan, air bersih, sehingga potensi kecamatan yang dijuluki negeri "Petro Dollar" ini tidak tergarap optimal.