Samin Surosentiko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Sumatra Barat +Sumatera Barat); kosmetik perubahan
Bangsawan123 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Samin Surosentiko''' ([[Blora]], [[1859]] - [[Kota Padang|Padang]], [[1914]]) atau '''Samin''', bernama asli '''Raden Kohar''', adalah pelopor [[Ajaran Samin]] ([[Saminisme]]).
 
Samin Surosentiko lahir pada [[1859]] dengan nama Raden Kohar{{fact}}, di [[Ploso Kedhiren, Randublatung, Blora]] [[Jawa Tengah]]. Ayahnya bernama Raden Surowijaya atau Samin Sepuh. Ia mengubah namanya menjadi Samin Surosentiko sebab Samin adalah sebuah nama yang bernafaskan ''[[wong cilik]]''. Samin Surosentiko masih mempunyai pertalian darah dengan [[Kyai Keti]] di [[Rajegwesi]], [[Bojonegoro]] dan [[Pangeran Kusumoningayu]] yang berkuasa di Kabupaten Sumoroto (kini menjadi daerahsebuah kecilkecamatan di [[Kabupaten Tulungagungponorogo]]) pada [[1802]]-[[1826]].
Samin Surosentika adalah pendiri dan pelopor [[Ajaran Samin]] yang disebut juga [[Saminisme]]. Ajaran saminisme ini mula-mula tidak dilarang oleh Pemerintah kolonial Belanda. Namun ketika pengikutnya bertambah banyak dan Samin diangkat oleh pengikutnya sebagai RATU ADIL dengan gelar Prabu Panembahan Suryangalam pada tanggal 08 November 1907, maka pemerintah Belanda menjadi was-was sehingga Samin Surosentiko akhirnya ditangkap dan dibuang ke luar Jawa bersama delapan orang pengikutnya.