ʿAnqā’: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: Perubahan kosmetika |
||
Baris 1:
'''ʿAnqā’''' ([[Bahasa Arab|Arab]]:<font size=4>العنقاء</font> '''al-‘Anqā’''', Baca: '''Anqoʾ''') adalah seekor [[burung]] besar misterius dalam [[mitologi Islam]]. Burung itu disebutkan namanya dalam buku karya [[Zakariya al-Qazwini]] yang berjudul ''[[ʿAjā’ib al-Makhlūqāt wa-Gharā’ib al-Mawjūdāt]]'' (Makhluk-makhluk Ajaib dan Hal-hal Aneh yang Ada).
Burung raksasa ini pernah dikisahkan oleh [[al-Kisa’i]], bahwa burung tersebut pernah ada pada zaman [[Nabi]] [[Hanzhalah]] dengan umatnya yang disebut [[Penduduk Rass|''Ashab ar-Rass'']], ia berhasil membunuh burung ini dengan cara meminta do'a kepada [[Tuhan]] untuk mematikan dan memutuskan keturunannya. Burung ini sering di identikkan dengan burung [[Simurgh]] dari [[Persia]] dan [[Feniks|Phoenix]] dari [[Mesir kuno]].
Baris 7:
= Kisah ʿAnqā’ =
Menurut [[manuskrip]] kuno berupa teks Arab kuno dari [[Timur Tengah]], legenda burung kolosal ini dikisahkan memiliki tubuh sangatlah besar, sehingga sanggup membawa seekor [[gajah]] dengan cakarnya yang tajam. Sumber-sumber kuno ini menjelaskan bahwa burung Anqaʾ pernah dipercaya sebagai makhluk mulia yang diciptakan oleh Tuhan.
[[Al-Kisa'i]] mengisahkan bahwa burung ini tinggal di sebuah gunung tinggi yang bernama [[Gunung Falaj]]. Apabila burung itu terbang, maka ia sanggup menutup [[matahari]] seperti [[awan]]. Bulunya memiliki warna yang sangat banyak, lehernya seperti leher [[unta]], memiliki empat [[sayap]], dua panjang serta dua lagi ukurannya lebih pendek.
Akhirnya, meskipun [[binatang]] ini mengambil peran yang menyenangkan dan ketika ia mulai sembarangan menangkap mangsa, burung tersebut mulai beralih memangsa manusia, khususnya anak-anak. Ketika hal itu sering terjadi [[Penduduk Rass]] melaporkan hal ini kepada [[Nabi]] [[Hanzhalah]], Hanzhalah pun memohon [[do'a]] kepada [[Allah]] agar memusnahkan burung besar itu. Allah pun ternyata mengabulkan permintaan salah seorang [[nabi]]nya, akhirnya burung besar tersebut terbakar hingga musnah semua keturunannya. Hal inilah yang menurut legenda Arab, mengapa Anqaʾ akhirnya menjadi punah.
|