Simbur Cahaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kanzunqalam (bicara | kontrib)
Kanzunqalam (bicara | kontrib)
Baris 325:
Lebai Penghulu itu jadi kepala segala kaum di dalam marganya dan kaum-kaum
hendaklah turut perintah Lebai Penghulu.
==== Pasal 202 ====
Di dalam dusun pasirah ditetapkan satu atau dua Khatib akan tulung atas
pekerjaan Lebai Penghulu.
==== Pasal 303 ====
Di dalam satu-satu dusun pengandang ditetapkan satu atau dua Khatib yang tiada
boleh kuasa hukum.
==== Pasal 404 ====
Pasirah hendak pilih siapa yajg petut jadi kaum di dalam marganya dan bawa pada
yang kuasa di dalam batanghari supaya dikirim menghadap seri paduka tuan besar
di Palembang serta minta surat cap dari pada paduka Pangeran Penghulu Nata
Agama di Palembang.
==== Pasal 505 ====
Mu’azin, bilal dan marbot tiada boleh dipakai di huluan.
==== Pasal 606 ====
Hendak Lebai Penghulu serta Khatib-khatib tulung atas pekerjaan pasirah proatin,
maka dia orang hendak pelihara buku jiwa di dalam satu-satu dusun dan tulis
orang yang kawin dan mati dan perhitungan pajak.
==== Pasal 707 ====
Seboleh-seboleh hendak pasirah cahari orang yang tahu menyurat bakal jadi
kaum.
==== Pasal 808 ====
Kaum-kaum tiada boleh nikahkan orang, jika tiada dengan izin kepala dusun.
==== Pasal 909 ====
Tiap-tiap tahun hendak Khatib-khatib kasih salinan buku orang kawin atau mati
pada Lebai Penghulunya, maka Lebai Penghulu hendak tiap-tiap tahun kasih