Perang Salib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
 
Konsekuensi yang secara jangka panjang menghancurkan tentang perang salib, menurut ahli sejarah [[Peter Mansfield]], adalah pembentukan mental dunia Islam yang cenderung menarik diri. Menurut [[Peter Mansfield]], “Diserang dari berbagai arah, dunia Islam berpaling ke dirinya sendiri. Ia menjadi sangat sensitive dan defensive……sikap yang tumbuh menjadi semakin buruk seiring dengan perkembangan dunia, suatu proses dimana dunia Islam merasa dikucilkan, terus berlanjut.”
 
=== Komunitas Yahudi ===
{{main|Sejarah Yahudi dan Perang Salib}}
 
[[Image:FirstCrusade.jpg|thumb|200px|Right|Ilustrasi dalam Injil Perancis dari tahun 1250 yang menggambarkan pembantaian orang Yahudi (dikenali dari topinya yakni [[Judenhut]]) oleh tentara Salib]]
 
Kekerasan tentara Salib terhadap bangsa [[Yahudi]] di kota-kota di [[Jerman]] dan [[Hongaria]], belakangan juga terjadi di [[Perancis]] dan [[Inggris]], dan pembantaian Yahudi di [[Palestina]] dan [[Syria]] menjadi bagian yang penting dalam sejarah [[Anti-Semit]], meski tidak ada satu perang salib pun yang pernah dikumandangkan melawan Yahudi. Serangan-serangan ini meninggalkan bekas yang mendalam dan kesan yang buruk pada kedua belah pihak selama berabad-abad. Posisi sosial bangsa Yahudi di Eropa Barat semakin merosot dan pembatasan meningkat selama dan sesudah Perang Salib. Hal ini memuluskan jalan bagi legalisasi [[Anti-Yahudi]] oleh [[Paus Innocentius III]] dan membentuk titik balik bagi [[Anti-Semit]] abad pertengahan.
 
Periode perang salib diungkapkan dalam banyak narasi Yahudi. Diantara narasi-narasi itu, yang terkenal adalah catatan-catatan Solomon bar Simson dan Rabbi Eliezer bar Nathan, “The Narrative of The Old Persecution” yang ditulis oleh Mainz Anonymus dan “Sefer Zekhirah” dan “The Book of Remembrance” oleh Rabbi Ephrain dari Bonn.