Mata Ilahi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Alagos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
[[Berkas:Pontormo - Cena in Emmaus - Google Art Project.jpg|200px|right|thumb|Lukisan tahun 1525 karya Jacopo Pontormo menampilkan Mata Ilahi dalam segitiga sebagai simbol Trinitas Kristen.]]
 
'''Mata Ilahi''' (atau '''mata Tuhan yang melihat segala'''), disebut juga dengan '''mata satu''', adalah simbol berupa sebuah [[mata]] yang dikelilingi oleh [[Sinar|pancaran]] [[cahaya]] atau [[gloria]] dan biasanya dikelilingi oleh [[segitiga]]. Simbol ini sering dimaknai sebagai perlambang ''mata Tuhan'' yang mengawasi [[umat manusia]] (ataujuga [[wali ilahi|kuasa Tuhan]] atau [[wali ilahi]]).<ref>[http://www.catholic-saints.info/catholic-symbols/eye-christian-symbol.htm The eye as a Christian symbol], catholic-saints.com</ref><ref>[http://www.religionfacts.com/christianity/symbols/eye_of_god.htm Page on the Eye as a religious symbol from Religiousfacts.com]</ref><ref>[http://www.freemasonry.bcy.ca/symbolism/eye.html Freemasonry and the All-seeing Eye] - from the Grand Lodge of British Columbia and Yukon website</ref> Pada masa modern, penggambaran simbol ini yang paling terkenal terdapat pada bagian belakang [[Lambang Amerika Serikat]], yang muncul pada [[uang kertas satu dolar Amerika Serikat]].
 
== Penggunaan Kegamaan ==
Baris 10:
[[Berkas:Allsehendes_Auge_am_Tor_des_Aachener_Dom.JPG|200px|right|thumb|Mata Ilahi pada gerbang [[Katedral Aachen]].]]
[[Berkas:MasonicEyeOfProvidence.gif|200px|left|thumb|Versi awal Mata Ilahi [[Freemasonry|Mason]] dengan awan dan gloria setengah lingkaran.]]
[[Berkas:MountEcclesia_002entr.jpg|200px|right|thumb|Mata Ilahi dalam segitiga pada fasaffasad di Kuil [[Kristen Esoteris]] (1920), [[Gunung Ekklesia]].]]
Penggambaran mata yang melihat segala diketahui berasal dari [[mitologi Mesir]], tepatnya simbol [[Mata Horus]]. Mata ini juga ada dalam [[Buddhisme]], yang mana [[Gautama Buddha|Buddha]] juga sering disebut sebagai "Mata Dunia" pada banyak kitab suci Buddha misalnya [[Mahaparinibbana Sutta]]. Simbol ini juga digunakan untuk menggambarkan citra Tuhan dalam agama [[Caodaisme]].