Gili lampu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 11:
==Perkembangan Fungsi==
Sekitar tahun 1970-80an, Gili Lampu hanya digunakan
Pada awalnya wisatawan yang datang hanya dari wilayah setempat, seperti dari dusun-dusun tetangga se-Desa Sambelia atau dari desa-desa lain se-Kecamatan Sambelia. Tetapi lambat laun pengunjung dari luar kecamatan mulai berdatangan, seperti dari Pringgabaya, Aikmel, Masbagik, Selong, dll. Bahkan seiring waktu dan terus digencarkannya promosi dan pengembangan oleh tokoh pemuda bersama pemerintah setempat termasuk swasta, alhasil jumlah kunjungan wisata dari luar wilayah meningkat cukup pesat. Saat ini obyek wisata "Pulau Lampu" sudah cukup terkenal, khususnya sebagai salah satu destinasi wisata di Pulau Lombok. Keberhasilan Masyarakat Sambelia, terutama para pemuda di Transad ini patut mendapatkan apresiasi. Sebuah karya anak bangsa, dan sudah sepantasnya para pihak terkait juga turut mendukung demi perkembangan wisata di Provinsi NTB serta peningkatan manfaat yang seluasnya bagi masyarakat sekitar, mulai saat ini hingga masa-masa selanjutnya (WG).
|