Pantai Lovina: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anthony joddie (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aansentanu (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
''' Lovina "dibekukan" dengan resmi'''.
Pengembangan pariwisata di Bali yang pesat di tahun 1980, mendorong pemerintah membentuk kawasan-kawasan wisata, seperti Kawasan Wisata “Kuta” dan “Sanur”. Di kabupaten Buleleng, dibentuk Kawasan Wisata “Kalibukbuk” dan “Air Sanih”.
Dalam waktu itu, ada arahan dari Gubernur Bali, agar nama '''Lovina''' tidak dikembangkan lagi, karena nama itu tidak dikenal di Bali. Lagipula yang seharusnya dikembangkan adalah pariwisata budaya Bali. Karena itu, para pengusaha selanjutnya memakai nama-nama seperti Manggala, Krisna, Angsoka, Nirwana, Lila Cita, Banyualit, Kalibukbuk, Aditya, Ayodia, dan lainnya. Sedangkan Anak Agung Panji Tisna sendiri sudah membangun hotel dengan nama “Tasik Madu”, terletak 100 meter di sebelah Barat Lovina, yang mejadi tempat tujuan alternatif. Sedangkan '''Lovina''' tidak boleh dihadirkan. Nama '''Lovina''' disimpan oleh pemiliknya, Anak Agung Ngurah Sentanu. Setelah Pondok Lovina direnovasi, selanjutnya memakai nama alias yaitu: Pondok Wisata Permata (Permata Cottages).
 
'''Terpendam selama 10 tahun, "Lovina" muncul sebagai "Maskot"'''.
Dunia pariwisata telah mengenal '''Lovina''' sejak lama sebagai sebuah destinasi di Bali Utara. Permintaan dari pebisnis dan agen perjalanan pun menuntut agar '''Lovina''' dihadirkan kembali. Usaha untuk mengangkat Bali Utara sebagai destinasi wisata antara lain adalah dengan kembali dengan cara mempopulerkan '''Lovina'''. Akhirnya'''"Lovina"''' yang pernah memakai nama Pondok Wisata '''Permata''' (Permata Cottages) akhirnya, padakembali tahunmemakai 1990nama '''"Lovina" ''' (''' Lovina Beach Hotel'''). Akhirnya, '''Lovina''' "menguasai" tidak kurang dari 6 pantai desa asli. Deretan Pantai dan desa-desa tersebut berada di 2 (dua) wilayah kecamatan bersebelahan, yaitu Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar. Yang ada di Kecamatan Buleleng, yaitu Pantai Binaria di desa Kalibukbuk, pantai Banyualit didesa Banyualit, Pantai Kubu Gembong di desa Anturan/Tukadmungga, Panta Hepi di desa Tukadmungga, Pantai Penimbangan di desa Pemaron. Sedangkan di Kecamatan Banjar, adalah Pantai Tukad Cebol di Kampung Baru (Kaliasem), pantai Temukus didesa Temukus. Semua pantai /desa terebut bergabung dalam nama '''Pantai Lovina'''. Sedangkan, nama kawasan resmi adalah "Kawasan Wisata Kalibukbuk".
Dunia pariwisata telah mengenal '''Lovina''' sejak lama sebagai sebuah destinasi di Bali Utara. Permintaan dari pebisnis pun menuntut kehadiran Lovina.
Usaha untuk mengangkat Bali Utara sebagai destinasi wisata antara lain adalah dengan cara mempopulerkan '''Lovina'''. Akhirnya, pada tahun 1990, '''Lovina''' "menguasai" tidak kurang dari 6 pantai desa asli. Pantai dan desa-desa tersebut berada di 2 (dua) wilayah kecamatan bersebelahan, yaitu Kecamatan Buleleng dan Kecamatan Banjar. Yang ada di Kecamatan Buleleng, yaitu Pantai Binaria di desa Kalibukbuk, pantai Banyualit didesa Banyualit, Pantai Kubu Gembong di desa Anturan/Tukadmungga, Panta Hepi di desa Tukadmungga, Pantai Penimbangan di desa Pemaron. Sedangkan di Kecamatan Banjar, adalah Pantai Tukad Cebol di Kampung Baru (Kaliasem), pantai Temukus didesa Temukus. Semua pantai /desa terebut bergabung dalam nama '''Pantai Lovina'''. Sedangkan, nama kawasan resmi adalah "Kawasan Wisata Kalibukbuk"
 
'''Lovina pembawa berkah untuk masyarakat'''.
Lovina yang sejak lahir ditolak, tidak diakui, diragukan, dicurigai. Namun, kenyataannya sekarang, Lovina telah membawa berkah untuk banyak orang. Impian Anak Agung Panji Tisna sejak 1953, telah terwujud. Wujud itu, '''Lovina''' yang historik,bersejarah yang pernah bernama Pondok Wisataberbentuk '''Permata''' telah kembali dengan nama '''"Lovina" Beach Hotel''', tetapmasih dipeliharaada dengandan baikdipelihara oleh Anak Agung Ngurah Sentanu sampai sekarang.
'''Arti "Lovina"'''.