Gutasi: Perbedaan antara revisi

</ref> Istilah gutasi pertama kali dipakai oleh [[Burgerstein]].<ref name="Rajan"></ref> Gutasi terjadi saat kondisi tanah sesuai sehingga penyerapan air tinggi namun laju penguapan/ [[transpirasi]] rendah maupun ketika penguapan air sulit terjadi karena tingginya kelembaban [[udara]].<ref name="Rajan" /><ref name="Biology Questions and Answers">{{en}} {{cite web

}}</ref> Proses gutasi terjadi pada struktur daun mirip [[stomata]] yang bernama [[hidatoda]].<ref name="Biology Questions and Answers"></ref> Gutasi dapat diamati dengan munculnya tetes-tetes air di tepi daun yang tersusun teratur.<ref name="Rajan"></ref>

Tingkat terjadinya gutasi sangat rendah dibandingkan dengan transpirasi.<ref name="Rajan"></ref> Gutasi juga lebih jarang diobservasi daripada transpirasi.<ref name="Rajan"></ref> Titik-titik air di tepi daun yang terjadi akibat gutasi di pagi hari sering disalahartikan sebagai [[embun]].<ref name="Rajan"></ref>

== Mekanisme ==

Pengeluaran air melalui proses gutasi terjadi akibat adanya tekanan positif akar.<ref name="Rajan"></ref> Meskipun ketika laju transpirasi rendah, akar terus menyerap air dan mineral sehingga air yang masuk ke jaringan lebih banyak daripada yang dilepaskan keluar.<ref name="Rao">{{en}}

</ref> Kondisi yang tidak mendukung terjadinya tekanan akar seperti suhu dingin dan tanah yang kering menghambat terjadinya gutasi.<ref name="Rajan"></ref> Kekurangan mineral juga diketahui memengaruhi proses gutasi.<ref name="Rajan"></ref>

Bila transpirasi terjadi pada stomata, maka gutasi terjadi pada struktur khusus bernama hidatoda.<ref name="Rajan"></ref> Hidatoda seringkali disebut sebagai stomata air.<ref name="Rajan"></ref> Hidatoda terletak di ujung dan sepanjang tepi daun.<ref name="Rajan"></ref> Oleh karena itulah, titik-titik air akan terlihat di ujung dan tepi daun.<ref name="Rajan"></ref>

Gutasi biasanya terjadi pada malam hari, namun terjadi juga pada pagi hari.<ref name="Rajan"></ref> Laju gutasi paling tinggi ditemukan pada tumbuhan ''Colocasia nymphefolia''.<ref name="Soni">{{en}}

</ref> Gutasi paling banyak terjadi pada tumbuhan air, herba, dan rumput-rumputan.<ref name="Soni"></ref>

== Kualitas air hasil gutasi ==

Titik-titik air yang keluar dari jaringan daun melalui proses gutasi bukanlah air murni.<ref name="Rajan"></ref> Berbagai senyawa diketahui terlarut di dalamnya.<ref name="Rajan"></ref> Beberapa senyawa yang ditemukan terlarut dalam titik-titik air tersebut adalah [[enzim]], [[gula]], [[asam amino]], [[vitamin]], serta [[mineral]] seperti [[fosfat|P]], [[Kalium|K]], [[Natrium|Na]], [[Magnesium|Mg]], dan [[Besi|Fe]].<ref name="Rajan"></ref>

Beberapa perbedaan utama gutasi dan transpirasi adalah:<ref name="Rao"></ref>

== Efek gutasi bagi tanaman ==

Gutasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kelangsungan hidup tumbuhan.<ref name="Rajan"></ref> Namun kadangkala, gutasi diketahui dapat menyebabkan luka pada daun.<ref name="Rajan"></ref> Hal ini diakibatkan oleh penumpukan garam yang terjadi bila titik-titik air di tepi daun telah menguap.<ref name="Rajan"></ref> Kondisi tersebut membuat patogen seperti bakteri dan fungi dapat menyerang jaringan daun.<ref name="Rajan"></ref>

== Referensi ==