Ahasyweros I dari Persia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.7.2+) (bot Mengubah: yo:Xerxes 1k Pẹ́rsíà |
JohnThorne (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
{{Infobox monarch
| name = Ahasyweros I dari Persia
| title = Khshayathiya Khshayathiyanam
| image= Xerxes I.jpg
| caption = ''"Xerxes, King of Persia"'' lukisan Guillaume Rouille (1553 M)
Baris 28:
== Perang Kedua dengan Yunani ==
Tentara Persia mengalahkan orang-orang Yunani di Thermopylae dan menguasai Athena (480 SM). Penaklukan Yunani tampak dekat. Tapi, di bawah arahan Themistocles, yang baru memperkuat angkatan laut Yunani memukul mundur armada Persia pada pertempuran Salamis sementara Xerxes mengawasi dari ketinggian tepi laut. Karena angkatan lautnya hancur, Xerxes mengundurkan diri ke Persia. Bala tentaranya pergi ke Yunani dan dikalahkan di Plataea pada tahun 479 SM. Sejarah Yunani mencatat bahwa setelah kekalahan ini, Xerxes mencari hiburan dengan tinggal bersama gundik-gundiknya. Dalam [[Kitab Ester]] dicatat bahwa pada tahun ke-7 pemerintahannya (479 SM), Xerxes memilih ratu pengganti Wasti dari antara anak-anak dara yang sudah dipersiapkan beberapa bulan lamanya. Setiap gadis itu masuk menghadap raja dari balai perempuan ke dalam istana raja. Pada waktu petang ia masuk dan pada waktu pagi ia kembali, tetapi sekali ini ke dalam balai perempuan yang kedua. Ia tidak diperkenankan masuk lagi menghadap raja, kecuali jikalau raja berkenan kepadanya dan ia dipanggil dengan disebutkan namanya.<ref>{{Alkitab|Ester 2:12-14}}</ref> [[Ester anak Abihail]] mendapat giliran untuk masuk menghadap raja Xerxes pada bulan yang ke-10 ([[Tebet]]) 479 SM. Ester dikasihi oleh baginda lebih dari pada semua perempuan lain, dan ia beroleh sayang dan kasih baginda lebih dari pada semua anak dara lain, sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat dia menjadi ratu ganti Wasti. Kemudian diadakanlah oleh baginda suatu perjamuan bagi semua pembesar dan pegawainya, yakni perjamuan karena Ester, dan baginda menitahkan kebebasan pajak bagi daerah-daerah serta mengaruniakan anugerah, sebagaimana layak bagi raja.<ref>{{Alkitab|Ester 2:16-18}}</ref>
== Purim ==
Selanjutnya menurut [[Kitab Ester]], Xerxes mengangkat Haman bin Hamedata, orang Agag, di atas semua pembesar yang ada di hadapan baginda.<ref>{{Alkitab|Ester 3:1}}</ref> Karena dendam pribadi terhadap Mordekhai, seorang Yahudi, Haman menghasut raja Xerxes untuk mengeluarkan perintah membasmi semua orang Yahudi dalam wilayah kekuasaannya, tanpa Xerxes mengetahui jelas mengenai suku ini. Perintah itu dikeluarkan tanggal 13 bulan ke-1 ([[Nisan]]) dalam tahun yang ke-12 (474 SM) pemerintahan Xerxes. Tanggal pembasmian ditentukan dengan membuang undi (bahasa Ibrani:'''pur''') dan jatuh pada tanggal 13 bulan ke-12 ([[Adar]]).<ref>{{Alkitab|Ester 3:7}}</ref> Namun berkat campur tangan ratu Ester, rencana Haman terbongkar di depan raja Xerxes, dan Haman dihukum mati dengan digantung kemungkinan pada tanggal 17 bulan ke-1 ([[Nisan]]) 474 SM. Selanjutnya, [[Mordekhai]] diangkat menjadi perdana menteri menggantikan Haman. Pada tanggal 23 bulan yang ke-3 (bulan [[Siwan]]), Mordekhai menulis surat atas nama raja Xerxes dan dimeterai dengan cincin meterai raja, kepada orang Yahudi, dan kepada para wakil pemerintah, para bupati dan para pembesar daerah, dari India sampai ke Etiopia, 127 daerah, isinya: raja mengizinkan orang Yahudi di tiap-tiap kota untuk berkumpul dan mempertahankan nyawanya serta memunahkan, membunuh atau membinasakan segala tentara, bahkan anak-anak dan perempuan-perempuan, dari bangsa dan daerah yang hendak menyerang mereka, dan untuk merampas harta miliknya, pada hari yang sama di segala daerah raja Xerxes, pada tanggal 13 bulan ke-12 ([[Adar]]).<ref>{{Alkitab|Ester 8:9-14}}</ref> Pada tanggal 13-14 bulan ke-12 ([[Adar]]) 474 SM, orang-orang Yahudi mengalahkan musuh-musuh mereka, dan tanggal 14-15 [[Adar]] (~[[Maret]]) diperingati sebagai hari raya [[Purim]] sesuai ketetapan dari [[Mordekhai]] dan ratu [[Ester anak Abihail]].
== Pembangunan ==
[[File:Xerxes Cuneiform Van.JPG|thumb|right|200px|Inskripsi raja Ahasyweros Agung dekat Benteng Van (sekarang di wilayah [[Turki]]).]]
[[File:Tomb of Xerxes.JPG|thumb|right|200px| Makam yang digali dari batu karang di [[Naqsh-e Rustam]] sebelah utara [[Persepolis]], meniru makam [[Darius Agung]], dianggap milik Ahasweros]]
Setelah kegagalan serangan ke Yunani dan kembali ke Persia, Xerxes menyelesaikan pembangunan yang dimulai oleh ayahnya di [[Susan (kota)|Susan]] dan Persepolis. Ia membangun "Gerbang Segala Bangsa" ("''Gate of all Nations''") dan "Balai Bertiang Seratus" ("''Hall of a Hundred Columns''") di Persepolis, yang merupakan bangunan terbesar dan termegah di istana. Ia merampungkan Apadana, istana raja Darius dan gudang harta yang dimulai oleh raja Darius, dan juga istananya sendiri yang dua kali lebih besar dari istana ayahnya. Seleranya dalam arsitektur mirip dengan raja Darius, meskipun dalam ukuran lebih besar.<ref>Ghirshman, ''Iran'', p.172</ref> Ia juga memelihara "Jalan Raya Kerajaan" ("''Royal Road''") yang dibangun ayahnya dan juga melengkapi gerbang Susan dan membuat istana di Susan.<ref>Herodotus VII.11</ref>
== Akhir hayat ==
Pada bulan Agustus tahun ke-21 pemerintahannya (465 SM), Xerxes dibunuh oleh kapten pengawalnya, Artabanus, yang merupakan orang terkuat di istana sebagai komandan pasukan seribu (''Hazarapat'' atau "''commander of thousand''"). Ia menjadi berkuasa karena popularitasnya di kalangan keagamaan istana dan berkat kasak-kusuk di kalangan istri-istri/harem raja. Ia menempatkan 7 putranya di posisi-posisi kunci serta berencana untuk menggulingkan wangsa Akhameniyah dari tahta.<ref>[[#refkhshayayrsha|Iran-e-Bastan/Pirnia book 1 p 873]]</ref> Artabanus membunuh Xerxes dengan bantuan seorang sida-sida, Aspamitres. Sejarawan Yunani memberi catatan yang berlainan mengenai peristiwa ini. Menurut Ctesias (dalam ''Persica 20''), Artabanus kemudian menuduh Putra Mahkota Darius, putra sulung Xerxes, membunuh ayahnya dan mendesak putra Xerxes yang lain, [[Artahsasta I|'''Artaxerxes''' atau '''Artahsasta''']], untuk membalas dendam kematian ayahnya dengan menghukum mati Darius. Sebaliknya, [[Aristoteles]] (dalam ''Politics 5.1311b'') menulis bahwa Artabanus membunuh Darius terlebih dahulu dan kemudian Xerxes. Setelah Artaxerxes mengetahui pembunuhan itu, ia membunuh Artabanus dan putra-putranya.<ref>[[#refartabanus-ei|Dandamayev]]</ref> Turut terlibat dalam kerusuhan itu adalah jenderal [[Megabyzus]], yang beralih haluan mendukung wangsa Akhameniyah dan menyelamatkan kelanggengan tahta Persia bagi wangsa itu. Tahta Ahasyweros diteruskan oleh putranya, [[Artahsasta I dari Persia|Artahsasta I]].
<ref>[[#refartaxerxes|History of Persian Empire-Olmstead p 289/90]]</ref>
== Keturunan ==
=== Dari ratu '''[[Amestris]]''':
* putri Amytis, istri Megabyzus putra Zopyres
* [[Artahsasta I]], raja pengganti Ahasyweros
* Darius, putra sulung, dibunuh oleh Artabanus.
* Hystaspes, dibunuh oleh Artahsasta I.
* Achaemenes, dibunuh oleh orang Mesir
* putri Rhodogune
=== Dari istri-istri yang tidak disebut namanya ===
* Artarius, satrap [[Babilon]].
* Tithraustes
* Arsames atau Arsamenes atau Arxanes atau Sarsamas, satrap Mesir.
* putri Parysatis<ref>Ctesias</ref>
* putri Ratashah<ref>M. Brosius, ''Women in ancient Persia''.</ref>
== Referensi ==
|