Pernyataan Tobat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
=== Bahasa Indonesia (versi pendek) ===
<blockquote>
Nasuha tobat atau tobat nasuha, tobat yang sebenar-benarnya tobat dengan janji yang ditepati tidak pernah akan mengulangi lagi perbuatan yang salah atau dosa tersebut.
Saya mengaku,{{br}}
 
kepada Allah Yang Mahakuasa,{{br}}
Tobat nasuha dalam lingkup sederhana adalah tobat dengan kesungguhan diri kepada Allah SWT. dengan tidak akan mengulangi perbuatan yang sama untuk kedua kalinya.
dan kepada Saudara sekalian,{{br}}
 
bahwa saya telah berdosa,{{br}}
Ciri-ciri tobat nasuha.
dengan pikiran dan perkataan,{{br}}
 
dengan perbuatan dan kelalaian.{{br}}saya berdosa,{{br}} saya berdosa,{{br}} saya sungguh berdosa.{{br}}Oleh sebab itu saya mohon,{{br}}
1. Menyesal.
kepada Santa Perawan [[Maria]],{{br}}
 
kepada para malaikat dan orang kudus,{{br}}
Adanya penyesalan setelah melumuri diri dengan dosa dan kenistaan; adanya penyesalan setelah berbicara kotor; penyesalan ketika mata melihat kemaksiatan; penyesalan ketika menyakiti orang, adalah sikap-sikap yang menunjukkan adanya kecenderungan tobat nasuha. Orang yang tidak menyesal, tidak termasuk tobat. Orang yang bangga pada dosa-dosa yang pernah dilakukannya, menunjukkan bahwa dia belum sungguh-sungguh bertobat.
dan kepada Saudara sekalian{{br}}
 
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.{{br}}Amin.
2. Memohon ampun kepada Allah.
</blockquote>
 
{{End}}
Memohon ampun kepada Allah bisa dilakukan dengan cara mengucapkan istigfar sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Adam as dan Nabi Yunus as di dalam Alquran. Di samping itu, memohon ampun harus dilakukan secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam. Inilah salah satu tanda orang yang bersungguh-sungguh dalam tobatnya. Begitu pula dengan ungkapan sedih, derai air mata, dan menggigilnya perasaan adalah ekspresi dari penyesalan yang mendalam.
 
3. Gigih untuk tidak mengulangi
Bukan sekadar tidak berbuat dosa, berpikir ke arah sana saja tidak boleh. Memang, kita dikaruniai kecenderungan untuk berbuat hal-hal yang negatif. Akan tetapi, bukan berarti harus dituruti. Namun, untuk dihindari, karena itulah yang akan membuat kita mendapatkan ganjaran dari Allah SWT.
 
Ciri tobat yang diterima.
Menurut Imam Al Ghazali dalam kitab "Muqasysyafatul Qulub", ada beberapa ciri yang menunjukkan tobat seseorang diterima, di antaranya.
 
1. Orang tersebut terlihat lebih bersih dan lebih terjaga dari perbuatan maksiat.
 
Hal itu terjadi karena dia lebih bisa menahan diri. Dia seolah-olah mempunyai rem yang pakem. Rem ini seakan membuat dirinya terhalang dari perbuatan dosa.
 
2. Orang yang tobatnya diterima, hatinya selalu lapang dan gembira.
 
Dia merasakannya baik dalam keadaan sendiri maupun ramai. Hati orang ini dihibur oleh Allah sehingga jernih dan lapang.
 
3. Dia selalu bergaul dengan orang-orang saleh dan mencari lingkungan yang baik pula.
 
Orang yang sudah bertobat, namun masih kembali ke lingkungan yang tidak baik berarti dia belum sungguh-sungguh melakukan tobat. Lain halnya jika ia kembali ke lingkungan yang sama dengan niat untuk mengubah lingkungan itu. Mencari lingkungan yang baik adalah salah satu bagian yang akan membuat agama kita terpelihara.
 
4. Kualitas amalnya semakin meningkat.
Selain menahan diri dari perbuatan maksiat, dia juga semakin meningkatkan kualitas salatnya, saumnya istikamah, malamnya dihidupkan dengan tahajud, dan sedekahnya terus meningkat. Inilah ciri orang yang tobatnya diterima.
 
5. Dia senantiasa menjaga lidahnya.
Dia juga sangat serius dalam menata amal-amalnya. Semakin hari, kualitas amalnya semakin terus bergerak ke arah yang lebih baik. Dia memiliki kualitas pengendalian lisan dan pikiran dengan baik. Ingatannya selalu kembali kepada Allah. Hal itu dia lakukan secara maksimal sehingga cinta dan kerinduannya kepada Allah semakin menggebu.
 
== Referensi ==